Berita Nasional Terkini

Ada Aliran Dana Mencurigakan Rp 300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD Sebut Melibatkan 460 Orang

Ada aliran dana mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Mahfud MD sebut melibatkan sekitar 460 orang.

Dok. Kemenko Polhukam
Menko Polhukam Mahfud MD saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, di antaranya Alwi Shihab, Fachry Ali, Asep Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, hingga Dahlan Iskan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Ada aliran dana mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Mahfud MD sebut melibatkan sekitar 460 orang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada aliran dana mencurigakan Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Mahfud MD sebut melibatkan sekitar 460 orang.

Kemenkeu sedang menjadi sorotan imbas kasus Rafael Alun Trisambodo.

Direktorat Pajak dan Direktorat Bea Cukai jadi sorotan utama.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan penjelasan terkait pergerakan uang mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Direktorat Pajak dan Direktorat Bea Cukai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pergerakan uang mencurigakan tersebut, dari kurun waktu 2009 sampai 2023.

Baca juga: Mahfud MD Bongkar Modus Pencucian Uang 69 Pegawai Pajak, Transaksi Kecil Tapi Sering

Dari kurun waktu tersebut, ada sebanyak sekitar 160 laporan dan melibatkan 460 orang.

"Itu tahun 2009 sampai 2023, taruhlah 160 laporan lebih sejak itu. Itu tidak ada kemajuan informasinya," ujar Mahfud di Universitas Islam Indonesia (UII) Rabu (8/3/2023).

Mahfud MD menyampaikan, sudah diakumulasikan melibatkan 460 orang lebih di lingkungan Kementerian Keuangan.

"Yang akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan itu bergerak di sekitar Rp 300 triliun. Tapi sejak tahun 2009, karena laporan tidak diupdate tidak diberi informasi respons," ucapnya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Kadang kala, lanjut Mahfud MD, respons itu muncul sesudah menjadi kasus, seperti kasus eks Kepala Bagian Umum Ditjen Pajak Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo.

"Kayak yang Rafael, Rafael itu jadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan kok didiemin. Dulu Angin Prayitno, sama enggak ada yang tahu sampai ratusan miliar. Diungkap oleh KPK baru dibuka. Nah Itu saya kira karena kesibukan yang luar biasa sehingga perlu sistem aja menurut saya," tegasnya.

Mahfud MD salut dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Imbas Kasus Penganiayaan Mario Dandy, Eks Pejabat Pajak Rafael Alun Kena Getahnya, Rekening Diblokir

Dimana Sri Mulyani yang sudah sejak lama berusaha membersihkan hal-hal seperti itu di lingkungan kementerian.

"Saya sangat format dan salut pada Bu Sri Mulyani yang begitu hebat untuk membersihkan itu sudah lama mengambil tindakan-tindakan cepat," ungkapnya.

Menumpuknya laporan menurut Mahfud MD bukanlah karena Sri Mulyani.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved