Berita Bisnis Terkini

IOH dan GSMA Kerja Sama Budidaya Kepiting Berteknologi IoT di Kaltara

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Global System for Mobile Communications Association (GSMA) bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan lingkungan

Penulis: Ardiana | Editor: Jino Prayudi Kartono
HO/INDOSAT OOREDOO
PENANDATANGANAN MOU - Penandatanganan MoU di Mobile World Congress (MWC), Barcelona. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Global System for Mobile Communications Association (GSMA) bekerja sama untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi Indonesia.
Dengan mengembangkan mitigasi berbasis seluler maupun berbagai isu perubahan iklim melalui penandatanganan MoU di Mobile World Congress (MWC), Barcelona.

Dalam MoU tersebut, IOH dan GSMA melakukan program konservasi mangrove. Serta upaya peningkatan produktivitas pembudidaya udang dan kepiting menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) di Kalimantan Utara.
Kemitraan ini akan dijalankan melalui Mobile Innovation Hub GSMA, yang dibuat dalam kemitraan dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Serta ditugaskan oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ).

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, Indonesia terus memainkan peranan pentingnya untuk mendorong pengendalian perubahan iklim dunia. Dia membeberkan, isu-isu prioritas yang telah dibahas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) sebagai rangkaian G20 kemarin. Hal itu menjadi dasar kerja sama dengan pihak GSMA.

"Kami yakin aksi nyata yang memanfaatkan teknologi digital ini akan meningkatkan ketahanan lingkungan serta ekonomi masyarakat sekitar di Kalimantan Utara. Program berkelanjutan ini juga akan membawa dampak positif bagi pelestarian alam Indonesia sekaligus meningkatkan perekonomian bangsa di masa depan,” ungkapnya dari siaran pers yang diterima Tribu, Kamis (9/3).

Baginya, sebagai perusahaan pasca merger, IOH tidak hanya menghubungkan masyarakat Indonesia. Sekaligus memberdayakan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi digital.
"Dengan membawa semangat Gotong Royong, kami akan terus menjadi kolaborator utama bagi kemitraan strategis dalam mencapai tujuan tersebut seiring mendorong pelestarian lingkungan bagi generasi penerus,” jelasnya.

Sementara itu, Chief Regulatory Officer at GSMA and President Mobile for Development Foundation, John Giusti menambahkan, GSMA memperkuat komitmennya untuk mengatasi tantangan iklim global. Dengan mendukung program nyata yang memanfaatkan inovasi digital untuk mengatasi dampak iklim.

"Kami melakukan pekerjaan ini bersama dengan dukungan kami yang lebih luas terhadap upaya industri seluler untuk mencapai Net Zero. Kolaborasi antara Indosat Ooredoo Hutchison dan GSMA Mobile Innovation Hub, adalah contoh yang bagus tentang bagaimana seluler dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan komunitas yang rentan dengan solusi digital yang memungkinkan mereka meningkatkan ketahanan iklim," katanya.
Baginya, konservasi hutan bakau adalah kebutuhan global di seluruh komunitas pesisir. Sekaligus program percontohan yang membawa pembelajaran tak ternilai dapat diterapkan serta ditingkatkan.

Sehingga program kerja sama IOH dengan GSMA akan dilakukan di Provinsi Kalimantan Utara dalam dua bentuk kegiatan.
Diantaranya, Pemetaan Partisipatif Laut dan Pesisir yang menggunakan teknologi geospasial. Teknologi ini untuk meningkatkan perencanaan wilayah dan pembuatan kebijakan. Terutama untuk lahan pertanian rumput laut. Juga kegiatan digitalisasi budidaya udang yang ramah lingkungan dengan menggunakan alat pemantauan berbasis IoT. Sehingga produktivitas budidaya udang meningkat.

"Kedua kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya deforestasi hutan bakau karena perluasan pertanian rumput laut dan udang yang tidak teratur dan mengancam ekosistem lingkungan hidup," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved