Berita Balikpapan Terkini

Turunkan Angka Stunting di Balikpapan Bisa Melalui ASI yang Berkualitas

Merujuk pada angka stunting yang meningkat, pemerintah mengadakan Program Bangga Kencana untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Jakarta, Dr. Ir, Listyawardani, M.sc dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt dalam Talkshow Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Jumat (10/3/2023).TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Merujuk pada angka stunting yang meningkat, pemerintah mengadakan Program Bangga Kencana untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Hal ini disampaikan melalui Live Youtube Tribunkaltim dalam Talkshow Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Jumat (10/3/2023) siang.

Talkshow ini diampu oleh Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Jakarta, Dr. Ir, Listyawardani, M.sc dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt.

“Stunting terjadi karena adanya missed prediction stunting. Dan saat ini stunting dianggap stigma. Untuk mencegah stunting sebenarnya bisa dari banyak faktor, salah satunya pada kualitas asi”, ujar Listyawardani.

Baca juga: BKKBN Beri DAK BOKB Rp 43 Miliar Kepada Bupati dan Wali Kota se Kaltim

Baca juga: BREAKING NEWS Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Balikpapan, Rakerda Penurunan Stunting di Kaltim

“Idealnya, asi diberikan secara eksklusif. Karena asi menyelamatkan bayi dan asi merupakan makanan terbaik untuk bayi”, tambahnya.

Kualitas asi dipengaruhi banyak faktor, seperti kurangnya motivasi dan dukungan dari lingkungan, tingkat stres, dan juga kesibukan seorang ibu sebagai wanita yang bekerja.

Listyawardani menambahkan bahwa faktor lain yang dapat meningkatkan angka stunting adalah kualitas kesehatan. “Kontributor stunting adalah juga pada calon pengantin yang mengalami 40 persen anemia dan 36 persen energi kronis”, jelasnya.

Lebih lanjut, Alwiati juga mengatakan bahwa terdapat kebijakan pemerintah Balikpapan untuk mengurangi angka anemia pada siswi SMP.

“Setiap jumat siswi SMP di Balikpapan itu selalu minum tablet penambah darah untuk mencegah anemia”, ujarnya.

Dalam pencegahan stunting, generasi milenial di Balikpapan dipilih untuk mensosialisasikan kepada kalangan remaja.

Baca juga: Stunting bisa Pulih? Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Ungkap Pentingnya Masa 1.000 Hari untuk Pencegahan

“Kita mulai dari generasi Z. Di DP3AKB kita ada forum anak dan duta Genre. Kita juga edukasi mereka untuk sosialisasikan kepada teman sebayanya bagaimana pencegahan stunting. Jadi kami memulainya dari anak remaja”, pungkas Alwiati.

“Kalau anak remaja kan lebih mudah berkomunikasi dengan teman sebayanya. Kami berharap dengan aksi seperti ini bisa menurunkan stunting, khususnya di kota Balikpapan”, ungkapnya pada akhir sesi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved