Tabung Oksigen Meledak

Warga Ingin Perusahaan Pengisian Gas di Jalan Teuku Umar Samarinda Pindah Lokasi

Meski tak menyebabkan korban jiwa ataupun terluka parah, namun insiden ledakan tabung oksigen di PT Murni Gas Raya Samarinda

|
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Situasi permukiman warga yang berada tepat di depan PT Murni Gas Raya Samarinda usai terjadinya ledakan tabung oksigen, Senin (13/3/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski tak menyebabkan korban jiwa ataupun terluka parah, namun insiden ledakan tabung oksigen di PT Murni Gas Raya Samarinda membuat warga yang bermukim di sekitar perusahaan merasa was-was.

Meski merupakan insiden pertama kalinya namun warga setempat berharap pihak perusahaan lebih memperhatikan keamanan saat tengah beroperasi.

Dikatakan oleh Naturi (49) bahwa sudah cukup lama mereka merasa khawatir dengan keberadaan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengisian oksigen, nitrogen dan liquid nitrogen tersebut.

Pasalnya selain kerap menimbulkan suara bising, sering kali juga muncul kabut saat perusahaan tersebut beroperasi.

Baca juga: BREAKING NEWS Dentuman Keras Kejutkan Warga Samarinda, Awalnya Dikira Guntur Ternyata Ledakan Tabung

"Kabutnya itu kalau kena kulit sangat dingin. Kami tidak tahu itu gas berbahaya atau tidak. Cuma sangat mengganggu," sebut Naturi pada Senin (13/3/2023).

Oleh sebab itu warga setempat berharap perusahaan tersebut dapat lebih memperhatikan standar keamanan saat beroperasi.

Bahkan tambahnya kadang kala mereka menginginkan perusahaan tersebut dapat berpindah lokasi.

Kondisi rumah warga di Jalan Teuku Umar yang terdampak ledakan tabung oksigen di PT Murni Gas Raya, Senin (13/3/2023).
Kondisi rumah warga di Jalan Teuku Umar yang terdampak ledakan tabung oksigen di PT Murni Gas Raya, Senin (13/3/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Sebab menurut mereka keberadaan perusahaan yang berada di Jalan Teuku Umar, RT 31, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda itu sama riskannya seperti Pertamina jika berada di tengah permukiman warga. 

"Cuma kami ini apa, rakyat kecil mau bersuara lawan perusahaan siapa yang mau dengar? Jadi paling tidak mereka betul-betul memperhatikan dan meningkatkan standar keamanan saat beroperasi," ucapnya di akhir. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved