Stunting di Kaltim
Audit Kasus Stunting, Pihak Kesehatan Kabupaten Mahulu Gunakan Sistem Jemput Bola
Kasus stunting menjadi perhatian bagi seluruh pemerintah daerah di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Mahulu. Terdapat 2 pembagian bidang penanganan
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
Kepala Bidang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) Mahulu, Rita Suprapti Winingsih bersama Ketua PKK Mahulu, Yofita Bulan saat menghadiri kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA)
Namun imbuhnya, pemberian makanan tambahan pada sasaran stunting tetap dilakukan oleh puskesmas atau seksi Kesda Mahulu.
Lebih lanjut, Rita menerangkan, sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan swiping ke rumah-rumah warga untuk mendata kasus stunting sekaligus memberikan pelayanan kesehatan. Dengan mata pencaraian masyarakat sebagai petani, juga kebiasaan mereka yang membawa anaknya ke ladang, membuat mereka melakukan sistem "menjemput bola" tersebut.
"Swiping datangin rumah-rumah warga. Karena mata pencariannya bertani dan ladangnya jauh-jauh. Jadi anaknya banyak dibawah ke ladang dan tidak stand by di kampung. Jadi sistem menjemput bola, datangin rumah rumah dengan membawa alat alat kesehatan," pungkasnya. (*)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Stunting di Kaltim
Upaya Turunkan Stunting di Kaltim, Isran Noor: Pendapatan Banyak Kalau Tak Peduli Kesehatan Percuma |
![]() |
---|
Rumusan Hasil Rakerda Program PKK dan KB Percepatan Penurunan Stunting 2023 |
![]() |
---|
Kadis Kesehatan Kaltim Sebut Keluarga Perokok Jadi Sebab Angka Stunting Meningkat |
![]() |
---|
Akses dan Jaringan Sulit Jadi Kendala Sosialiasi Stunting Secara Menyeluruh di Mahakam Ulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.