Berita Regional Terkini

Guru Honorer Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil, Sosok Sabil Fadhillah dan Klarifikasi Kang Emil

Seorang guru honorer di Cirebon dipecat usai kritik Ridwan Kamil. Simak sosok Sabil Fadhilah dan klarifikasi Kang Emil terkait pemecatan guru honorer

Editor: Amalia Husnul A
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi-Instagram Ridwan Kamil
Foto Ridwan Kamil di medsosnya yang dikomentari M Sabil Fadhillah. Kanan: M Sabil Fadhillah menunjukkan surat pemecatan dirinya. Seorang guru honorer di Cirebon dipecat usai kritik Ridwan Kamil. Simak sosok Sabil Fadhilah dan klarifikasi Kang Emil terkait pemecatan guru honorer 

Sosok Muhammad Sabil Fadhillah

Dari informasi di akun Instagramnya, M Sabil Fadhillah mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon.

Sabil Fadhillah mengajar pelajaran multimedia.

Pria berusia 34 tahun ini merupakan lulusan Universitas Islam Bandung (Unisba).

Sabil Fadhillah sudah mengajar selama 8 tahun.

Ia memiliki seorang istri dan satu anak.

Di luar sekolah, dari sejumlah postingannya, ia tampak aktif dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). 

Baca juga: Peluang Anies Baswedan Dipasangkan dengan Ridwan Kamil setelah Pertemuan Surya Paloh dan Airlangga

Pengakuan M Sabil Fadhillah soal komentarnya di IG Ridwan Kamil

Terkait komentarnya di akun instagram Ridwan kamil, Sabil Fadhillah mengaku hanya menyampaikan kritik.

Surat pemecatan M Sabil Fadhillah, guru honorer di Cirebon
Surat pemecatan M Sabil Fadhillah, guru honorer di Cirebon (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Ia pun tidak menyangka komentarnya bakal viral dan kemudian berujung pemecatan dirinya.

Sabil Fadhillah mengaku siap menerima seluruh konsekuensi atas komentarnya tersebut. 

Ia juga mengungkap alasan mengapa ia menggunakan kata maneh yang oleh sebagian pihak dianggap tidak sopan. 

"Saya juga menggunakan kata maneh, karena mempertimbangkan Ridwan Kamil ini cepat akrab dengan followers," kata M Sabil Fadhillah saat ditemui di Jalan Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Rabu (15/3/2023) sore.

Ia menyampaikan, kritik itu dilontarkan karena melihat Ridwan Kamil mengenakan jas kuning, warna yang identik dengan Partai Golkar, saat berbincang dengan siswa SMP di Tasikmalaya secara daring.

Menurut dia, terlepas dari alasan Ridwan Kamil yang mengenakan jas kuning tersebut, politik praktis tidak boleh dibawa ke ranah pendidikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved