Berita Kaltim Terkini

Kalimantan Timur Sulit Mencari Lokasi untuk Pembukaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah

Upaya Penurunan emisi gas rumah kaca terus dilakukan oleh pihak terkait demi mewujudkan net zero Emission di Indonesia, Selasa

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Mini Farida, membeberkan, 50 persen dari 56 kabupaten kota di pulau Kalimantan sudah mulai menggalakkan pengolahan sampah. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Upaya Penurunan emisi gas rumah kaca terus dilakukan oleh pihak terkait demi mewujudkan net zero Emission di Indonesia, Selasa (21/3/2023).

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Mini Farida mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya, termasuk mendorong penggunaan metode sanitary landfill dan controlled landfill di 56 Kabupaten kota wilayah Kalimantan.

Komitmen itu juga terbukti dengan pengelolaan sampah yang terorganisir sehingga beberapa kota di Kalimantan meraih penghargaan Adipura.

Dari 56 kabupaten kota, yang dapat Adipura tidak mungkin menggunakan sistem open dumping.

Baca juga: 3 Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Kaltim, Ada Industrialisasi Sampah

"Jadi ada 20 kabupaten kota di dalamnya ada 9 yang dapat sertifikat, 9 adipura dan 2 kencana. Artinya komitmen itu ada," ujarnya.

Giatkan Pengolahan Sampah

Sementara itu, ia membeberkan, 50 persen dari 56 kabupaten kota di pulau Kalimantan sudah mulai menggalakkan pengolahan sampah.

Meski begitu, imbuhnya, kabupaten dan kota yang lain masih bertahap melakukan pengolahan sampah.

Mahasiswa Balikpapan saat melakukan kampanye bersih-bersih sampah di Pantai Dusit. Tepatnya di belakang Hotel Le Grandeur, Kota Balikpapan, Minggu (19/3/2023).
Mahasiswa Balikpapan saat melakukan kampanye bersih-bersih sampah di Pantai Dusit. Tepatnya di belakang Hotel Le Grandeur, Kota Balikpapan, Minggu (19/3/2023). (TribunKaltim.co/Ardiana Kinan)

Terlebih, menurutnya, kondisi wilayah Kalimantan Timur yang sulit mendapatkan lokasi untuk membuka Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.

"Selebihnya lagi kita bertahap, masih berproses. Karena kita lihat kondisi Kaltim ini rata-rata kondisinya gambut. Sehingga menjadi masalah untuk mendapatkan lokasi untuk membuka TPA," bebernya.

Baca juga: Kapasitas Tempat Pengolahan Sampah di KIPP IKN Nusantara Capai 80 Ton Per Hari

Mini juga membeberkan, bahkan pihaknya menargetkan pengolahan sampah secara menyeluruh tanpa TPA di tahun 2030.

"Mungkin nanti ke depannya, TPA sudah tidak ada lagi di 2030. Semua sudah menjadi sampah yang terolah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved