Ekonomi dan Bisnis
Akselerasi Pembayaran Digital di Kaltim Meningkat, QRIS Menjamur
Akselerasi percepatan transaksi nontunai terus dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur salah satunya melalu.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Akselerasi percepatan transaksi nontunai terus dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur.
Salah satunya melalu implementasi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
Pembayaran nontunai di Kalimantan Timur yang semakin massif tercermin dari peningkatan penggunaan QRIS baik dari sisi pengguna maupun merchant.
Tercatat hingga Desember 2022, jumlah pengguna QRIS di Kaltim tercatat sebanyak 392.873 pengguna.
Baca juga: QRIS Dibaca Kris atau Kyuris? Begini Kata Gubernur Bank Indonesia
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, Ricky P Gozali menyebut, jumlah pengguna baru QRIS di Bumi Mulawarman terus tumbuh sepanjang tahun 2022.
Hal ini juga sejalan dengan penambahan merchant QRIS dan perluasan penggunaan QRIS.
Tentunya, hal tersebut juga implementasi dari kebijakan dalam transaksi pemerintah daerah.
Sepanjang tahun 2022, peningkatan pengguna baru sebesar 263.008 pengguna.
Sehingga secara total, ada 392.873 pengguna QRIS di Kaltim sepanjang 2022.
Baca juga: Pengawas Parkir Non Tunai Tepi Jalan Umum di Samarinda Difasilitasi Motor Listrik
"Kaltim berhasil mencatatkan jumlah pengguna tertinggi di regional Kalimantan,” ungkapnya, Jumat (24/3/2023).
Penambahan pengguna baru QRIS seiring pula dengan dorongan penggunaan transaksi nontunai di wilayah Kaltim.
Dorongan Pemerintah Daerah juga penting, dengan memperlihatkan Pasar dan Pusat Perbelanjaan S.I.A.P. QRIS.
Pembayaran SIM & SKCK menggunakan QRIS, serta pembayaran pajak dan retribusi daerah melalui kanal QRIS.
Sementara dari sisi jumlah penggunanya, transaksi QRIS baik dari sisi volume maupun nominal di wilayah Kaltim juga bertumbuh.
Tentunya, didukung dengan terus tumbuhnya jumlah merchant QRIS.
Total nominal transaksi QRIS di Kaltim sendiri pada bulan Desember tahun 2022 mencapai Rp 128,25 miliar, meningkat dibanding bulan sebelumnya dengan nominal transaksi sebesar Rp 96,64 miliar.
Dari sisi volume, transaksi QRIS mencapai 898,48 ribu transaksi, atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya dengan volume transaksi 712,07 ribu transaksi.

"Jadi tidak kalah dengan jumlah penggunanya, jumlah merchant yang menggunakan QRIS juga terus tumbuh,” sebut Ricky.
Menurut Ricky, jumlah merchant di Kalimantan Timur juga terus meningkat.
Pihaknya mencatat, mencapai 347,14 ribu merchant pada Desember 2022, jumlah ini juga tumbuh dibanding dengan bulan sebelumnya sebanyak 327,12 ribu merchant.
QRIS turut membantu UMKM guna memudahkan transaksi dengan para pelanggan.
Saat ini saja jumlah merchant QRIS masih didominasi oleh Usana Mikro (UMI) sebesar 40 persen, dan Usaha Kecil (UKE) sebesar 20 persen.
"Dari angka-angkanya mengindikasikan bahwa QRIS mampu berkontribusi dalam upaya mengembangkan ekonomi dan keuangan digital yang inklusif," tandas Ricky. (*)
Fenomena Mal Kosong di Jakarta Sepi Pengunjung, Munculnya Tren Area Kecil Berkonsep Gaya Hidup |
![]() |
---|
Pegadaian Balikpapan Catat Transaksi Aplikasi Tabungan Emas Didominasi Kalimantan Selatan |
![]() |
---|
Transaksi Gadai di Pegadaian Penajam Paser Utara Meningkat hingga di Atas 10 Persen |
![]() |
---|
Prediksi Peningkatan Transaksi Gadai Emas di Balikpapan, Acuannya pada 2 Momen |
![]() |
---|
Dampak Perburuan Investasi Emas, Deposito Pegadaian Tembus 1 Ton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.