Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Gadis yang Viral Sebut Damkar Lamban Tangani Kebakaran di Samarinda Akhirnya Minta Maaf

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang gadis meminta maaf kepada seluruh pemadam kebakaran (PMK) gabungan di Samarinda.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kebakaran besar yang terjadi di Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Rabu (29/3/2023) kemarin. Dalam upaya penanganan seorang gadis membuat postingan yang melukai hati PMK gabungan. Kasus itu kini berakhir damai. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang gadis meminta maaf kepada seluruh pemadam kebakaran (PMK) gabungan yang ada di Kota Samarinda, Rabu (29/3/2023) sore.

"Saya secara pribadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan saya yang kurang baik kepada seluruh pemadam kebakaran dan relawan di Kota Samarinda," begitu kata gadis yang kala itu mengenakan baju pink, celana jeans biru di kantor Disdamkar Samarinda.

Usut punya usut, rupanya permohonan maaf itu merupakan buntut dari ucapan si gadis yang telah menyakiti hati para pemadam kebakaran se Kota Samarinda.

Gadis itu diketahui berinisial LL (15), salah seorang warga yang bermukim di Kecamatan Loa Janan Ilir.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Samarinda Hari Ini, Kamis 30 Maret 2023, Doa Buka Puasa dan Jadwal Imsak Ramadhan

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda Hendra AH menjelaskan, perkataan dari LL yang kurang berkenan di hati itu terucap saat PMK gabungan tengah berupaya menangani api di Jalan Ciptomangunkusumo, RT 08 dan 09, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir kemarin.

Dimana LL membuat sebuah status WhatsApp yang mengatakan pemadam begitu lamban, diikuti umpatan lainnya yang menyebabkan begitu banyak rumah ludes terbakar.

Meski telah dihapus, namun status tersebut rupanya sempat terbaca oleh relawan dan diketahui petugas Damkar Samarinda.

"Akhirnya Kabid Damkar dan Penyelamatan kami (Teguh Setya Wardana) menuntut dia datang meminta maaf langsung ke Posko I," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Pemkot Samarinda Klaim Sukses Kendalikan Inflasi dan Tekan Angka Kemiskinan

Hendra AH mengatakan, hal serupa memang sudah beberapa kali terjadi.

Sebab menurutnya, banyak masyarakat tidak memahami bahwa Damkar pun pasti memiliki hambatan saat dituntut harus cepat berada di lokasi.

Seperti kemacetan, warga berkerumun ataupun jalan sempit yang sering kali menjadi kendala.

"Juga masyarakat kadang lupa, bahwa kebakaran bukan sesuatu yang bisa direncanakan. Saat pemadam datang, api pasti sudah jadi, sudah besar," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, dari SOP yang telah ditetapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait estimasi waktu Disdamkar tiba di lokasi kebakaran adalah 15 menit.

Namun terkhusus di Samarinda, Kadisdamkar berdarah Kutai Sunda ini menegaskan SOP mereka adalah 10 menit.

"Saya minta harus 10 menit. Itulah upaya kami untuk secepatnya tiba di TKP. Tapi jangan lupakan pasti ada hambatan," tegasnya.

Baca juga: Musrenbang RKPD Kabupaten Paser Tahun 2024, Bupati Paser Minta OPD Pertajam Analisis Capaian Kinerja

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved