Berita Regional Terkini

Pesan WhatsApp Korban Ungkap Tindakan Keji Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Pesan WhatsApp terakhir korban mengungkap tindakan keji Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Editor: Amalia Husnul A
Istimewa via kompas.tv
Proses evakuasi mayat yang diduga korban dari Tohirin alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). Pesan WhatsApp terakhir korban mengungkap tindakan keji Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara. 

Pelaku memberi janji kepada PO bahwa uang sebesar Rp 70 juta akan dilipatgandakan menjadi Rp 5 miliar.

"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya.

Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban," jelas Hendri. 

Jumlah korban dukun pengganda uang Banjarnegara

Diberitakan Kompas.id Senin (3/4/2023), data sementara menunjukkan bahwa polisi telah menemukan sepuluh jenazah lain yang diduga dibunuh Slamet.

Sepuluh jenazah tersebut ditemukan setelah polisi bersama sukarelawan melakukan penggalian di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong.

Polisi yang tiba di TKP, Senin sekitar pukul 12.20 WIB kemudian menemukan jenazah yang masih utuh tapi mulai membusuk dan sejumlah tulang belulang.

Desebutkan ada 2-3 jenazah yang ditemukan polisi dari tiga titik yang ditunjukkan oleh Slamet.

Sepuluh jenazah ini kemudian dibawa dengan tiga ambulans.

Dari temuan tersebut, polisi telah menemukan sebelas korban, termasuk PO, yang diduga dibunuh oleh Slamet, namun sebagian besar identitasnya belum diungkap.

"Saat ini ada penambahan jumlah korban.

Untuk selanjutnya, jumlah korban berapa dan identitasnya dapat dijelaskan oleh pimpinan kami," tutur Hendri.

Baca juga: Jadwal Tinju Pesulap Merah vs Jindan, Persatuan Dukun Indonesia Berdoa Agar Marcel Radhival Kalah

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved