Berita Regional Terkini
Pesan WhatsApp Korban Ungkap Tindakan Keji Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
Pesan WhatsApp terakhir korban mengungkap tindakan keji Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara.
TRIBUNKALTIM.CO - Pesan WhatsApp terakhir korban menjadi kunci pengungkapan kasus tindakan keji Tohirin alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).
Pesan WhatsApp terakhir ini dikirimkan PO, salah satu korban Mbah Slamet kepada anaknya hingga kemudian kasus pembunuhan keji yang dilakukan Tohirin alias Mbah Slamet ini terungkap.
Isi pesan WhatsApp PO kepada anaknya inilah yang menuntun polisi mengetahui rumah Tohirin alias Mbah Slamet yang mengaku dukun pengganda uang, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan korban PO pergi ke rumah tersangka, Tohirin alias Mbah Slamet, pada 20 Maret 2023.
"Korban pergi sendiri dengan mobil Wuling untuk bertemu Slamet.
Dia tiba di rumah Slamet pada 23 Maret 2023," ungkap Hendri dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023) dikutip dari Kompas.com,
PO sempat melakukan komunikasi dengan anaknya melalui WhatsApp sesampainya di rumah Mbah Slamet.
"Ini di rumah Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek.
Jika ayah tak ada kabar hingga hari Minggu, datang ke lokasi bersama aparat," jelas Hendri menirukan pesan dari PO kepada anaknya.
Pada 24 Maret, ponsel PO tidak bisa dihubungi lagi.
Baca juga: Modus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Tipu dan Bunuh 11 Korbannya, Racuni Pakai Apotas
"Ponsel korban sudah tidak aktif," tutur Hendri.
Anak Korban Melapor ke Polisi
Anak PO melaporkan kejadian tersebut ke polisi satu hari setelahnya atau 24 Maret 2023.

Dengan informasi dari anak korban yang pernah mengunjungi rumah Mbah Slamet, polisi berhasil menangkap tersangka.
"Tersangka kami tangkap di wilayah Pekalongan," ungkap Hendri.
Selanjutnya, tersangka menunjukkan lokasi jenazah PO di jalan setapak menuju hutan.
Jenazah korban dievakuasi pada Sabtu (1/4/2023) malam.
Mbah Slamet membunuh korban karena merasa kesal terus-menerus ditagih.
"Korban telah menyerahkan mahar beberapa kali, tetapi harapan menggandakan uang tidak terwujud," kata Hendri.
Korban yang telah menyerahkan uang sebesar Rp70 juta terus menagih kepada tersangka.
Baca juga: Geger Dukun Pengganda Uang, Korban Tewas usai Jalani Ritual, 11 Jenazah Ditemukan di Kebun
"Tersangka kesal setelah berkali-kali ditagih.
Kemudian tersangka memberikan minuman berisi potas kepada korban.
Setelah itu, jenazah korban dikubur di jalan menuju hutan," jelas Hendri.
Motif pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara
Hendri menyampaikan, pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Slamet terkait dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama lima tahun belakangan.
Slamet mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang kepada pasien, sebutan untuk orang yang datang untuk menggandakan uang.
Salah satu pasien yang datang kepada Slamet adalah PO. Korban sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Slamet untuk menggandakan uang.
Namun harapan PO sama sekali tidak berbuah lantaran uang yang digandakan kepada Slamet tidak kunjung menghasilkan.
Korban kemudian menagih uang itu kepada Slamet yang membuat pelaku kesal dan akhirnya tega melakukan pembunuhan dengan cara diracun.
Hendri mengatakan, PO sudah beberapa kali memberikan uang dengan total Rp 70 juta untuk digandakan kepada Slamet.
Baca juga: Awal Mula Kasus Dukun Pengganda Uang di Gresik Terbongkar, Gunakan Darah PMI untuk Sesajen Jenglot
Pelaku memberi janji kepada PO bahwa uang sebesar Rp 70 juta akan dilipatgandakan menjadi Rp 5 miliar.
"Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya.
Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban," jelas Hendri.
Jumlah korban dukun pengganda uang Banjarnegara
Diberitakan Kompas.id Senin (3/4/2023), data sementara menunjukkan bahwa polisi telah menemukan sepuluh jenazah lain yang diduga dibunuh Slamet.
Sepuluh jenazah tersebut ditemukan setelah polisi bersama sukarelawan melakukan penggalian di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong.
Polisi yang tiba di TKP, Senin sekitar pukul 12.20 WIB kemudian menemukan jenazah yang masih utuh tapi mulai membusuk dan sejumlah tulang belulang.
Desebutkan ada 2-3 jenazah yang ditemukan polisi dari tiga titik yang ditunjukkan oleh Slamet.
Sepuluh jenazah ini kemudian dibawa dengan tiga ambulans.
Dari temuan tersebut, polisi telah menemukan sebelas korban, termasuk PO, yang diduga dibunuh oleh Slamet, namun sebagian besar identitasnya belum diungkap.
"Saat ini ada penambahan jumlah korban.
Untuk selanjutnya, jumlah korban berapa dan identitasnya dapat dijelaskan oleh pimpinan kami," tutur Hendri.
Baca juga: Jadwal Tinju Pesulap Merah vs Jindan, Persatuan Dukun Indonesia Berdoa Agar Marcel Radhival Kalah
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.