Ramadhan 2023

4 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri, Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda

4 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri, Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda

Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SYAIFULLAH IBRAHIM
Antusiasme masyarakat Kabupaten Paser khususnya di Kecamatan Tanah Grogot saat mengikuti Shalat Idul Fitri. 

Diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangiwangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan." (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256).

2. Makan Sebelum sholat Ied

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin alHusaib) ia berkata, "Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai sholat." (HR. AtTirmizi)

Khasan Ubaidilah mengatakan, esensi dianjurkan makan sebelum berangkat sholat Idul Fitri adalah agar tidak disangka hari tersebut masih hari berpuasa.

Sementara untuk sholat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah sholat Id.

3. Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda

Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw mendatangi sholat Id berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)

Di antara hikmah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal.

"Jalan yang kita tempuh berbeda, sehingga bekas yang timbul dari pejalanan kita tidak terekam di satu titik tapi terekam juga di tempat yang berbeda," kata Khasan.

4. Mengumandangkan Bertakbir

Mengumandang takbir atau takbiran pada hari raya Idul Fitri adalah sesuatu yang disyariatkan oleh agama.

Ada dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran.

Pertama, sejak malam setelah maghrib satu hari sebelum sholat Idul Fitri dan kedua dimulai saat pagi hari ketika menuju sholat Ied.

Berbeda dengan Idul Adha yang kumandang takbir juga digemakan saat hari tasrik hingga 13 Dzulhijah.

Pada Idul Fitri, setelah sholat Id selesai, maka setelah itu tidak ada lagi takbir.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved