Penghujung Libur Lebaran 2023, Kunjungan Lapas Tenggarong Capai 2.325 Orang

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Lapas Kelas II A Tenggarong memfasilitasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarga untuk saling bersilaturahmi selama perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah. 

Kalapas Kelas II A Tenggarong, Agus Dwirijanto mengatakan, pemberian fasilitas tatap muka bagi WBP dan keluarganya sudah menjadi rutinitas tahunan.

Ini merupakan upaya Lapas untuk memberikan hak bagi para WBP melepas kerinduan bersama sanak keluarga di hari yang fitri.

Agus menyebut, animo masyarakat cukup tinggi, terutama pada H+1 lebaran.

Terhitung 22-25 April 2023 jumlah pengunjung Lapas Tenggarong mencapai 2325 orang.

Dengan rincian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dibesuk sebanyak 620, kunjungan video call sebanyak 21, dan penitipan barang 145 orang.

Baca juga: Kunjungan Keluarga WBP di Lapas Bontang Kalimantan Timur Tembus 2.000 Saat Lebaran 2023

Baca juga: Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri Diterima 479 WBP Rutan Tanah Grogot, 7 Orang Langsung Bebas

"Kita fasilitasi selama empat hari untuk besuk Idul Fitri. Kita laksanakan dari pukul 08.00 Wita sampai 11.30 Wita, istirahat salat dzuhur, nanti lanjut pukul 13.30 Wita sampai pukul 16.00 Wita,” kata Agus, Rabu (26/4/2023).

Sejumlah penunjang jam besuk selama Idul Fitri sudah disiapkan, salah satunya tenda di dalam dan di luar lapas. 

Tenda di luar lapas diperuntukkan sebagai wadah menunggu giliran jam besuk dan tenda di dalam akan dipasang di lapangan.

Tenda inilah yang akan digunakan oleh seluruh WBP dan keluarganya melepas rindu. 

“Kita pertemukan antara keluarga dan WBP yang dibesuk. Akan kita fasilitasi dan hibur sama musik akustik juga, nanti didatangkan band,” beber Agus. 

Kemudian, Lapas Kelas II A Tenggarong juga akan memberikan fasilitas video call bagi WBP yang tidak mendapatkan kunjungan langsung keluarganya. 

Baca juga: Dapat Kelonggaran 4 Hari, Keluarga WBP Lapas Bontang Boleh Jenguk Lebih dari Sekali saat Lebaran

Agus menyebut telah menyiapkan tiga unit handphone yang bisa digunakan sebagai alat komunikasi bagi WBP. 

“Komunikasi lewat telepon masih kita siapkan yang video call, untuk yang jauh keluarganya dan tidak bisa dibesuk langsung,” pungkasnya. (*)