IKN Nusantara

Berjarak 6 Jam dari IKN Nusantara, Kotabaru Buat Infrastruktur ke Destinasi Wisata

Berjarak 6 jam dari IKN Nusantara, Kotabaru buat infrastruktur ke destinasi wisata

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

Meski demikian, lanjut Sayed, potensi sektor pertambangan Kotabaru belum sepenuhnya bisa dimaksimalkan sebagai pendapatan asli daerah (PAD).

Sebab, sistem pengelolaan pertambangan di Kotabaru dilakukan bersama pemerintah pusat.

“Makanya, kami ingin ada desentralisasi agar hasil dari sektor tersebut bisa kami optimalkan dan kelola sendiri.

Dengan begitu, sektor pertambangan juga bisa menyumbang besar bagi pendapatan daerah sehingga masyarakat Kotabaru bisa memanfaatkan potensi wilayahnya.

Berbeda dengan sektor pariwisata yang sepenuhnya bisa kami nikmati,” terang dia.

Sementara untuk perkebunan, Sayed berharap, sektor tersebut dapat terus bertumbuh di masa depan sehingga PAD di Kotabaru juga semakin terdongkrak.

“Kontribusi kelapa sawit sangat besar terhadap pendapatan penduduk Kotabaru yang kurang lebih mencapai 350.000 jiwa.

Semoga sektor ini terus mengalami perkembangan di masa depan,” ucap Sayed. Selain tambang dan perkebunan, Kotabaru juga memiliki potensi di sektor kelautan.

Sayed mengatakan, sebagai wilayah yang berada di pesisir pantai, Kotabaru juga dianugerahi dengan potensi laut yang sangat kaya.

“Hasil laut kami ini sangat banyak. Saat ini, kami tengah mencoba untuk mengembangkan potensi sektor kelautan melalui pembibitan udang dan berbagai jenis ikan, seperti kakap merah, kerapu, tenggiri, serta bawal.

Daerah kami ini dikenal sebagai penghasil ikan. Bahkan, ikan sampai jadi ikon di baju batik lokal dan menjadi lambang Kabupaten Kotabaru,” tutur Sayed. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved