Berita Nasional Terkini

Terbaru! Gerak Cepat Hotman Paris yang Jadi Pengacara Keluarga Perempuan Tewas di Bandara Kualanamu

Pengacara Hotman Paris resmi berstatus sebagai kuasa hukum keluarga Aisiah, perempuan yang ditemukan meninggal di bawah lift Bandara Kualanamu.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via istimewa
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea resmi berstatus sebagai kuasa hukum keluarga Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, perempuan yang ditemukan meninggal di bawah lift Bandara Kualanamu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah langkah cepat Hotman Paris Usai Jadi Pengacara Keluarga Perempuan yang Tewas Bandara Kualanamu.

Diketahui, Aisiah Sinta Dewi Hasibuan ditemukan sudah tidak bernyawa di bawah lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (27/4/2023).

Awalnya, ia datang ke Bandara Kualanamu untuk mengantarkan keluarga yang hendak keluar negeri pada Senin (24/4/2023) pukul 20.30 WIB.

Namun nahas, berdasarkan CCTV yang bereda, rupanya ia terjatuh dari lift pada hari yang sama dan ditemukan meninggal dunia tiga hari kemudian.

Sebelum ditemukan tewas, dari keterangan keluarga, Aisiah sempat menghubungi keluarga dan mengabarkan terjebak di dalam lift, namun, setelah dicari, Aisiah tidak ditemukan.

Baca juga: Aisiyah Terperosok di Lift Bandara Kualanamu Medan hingga Tewas, Ini Penjelasan Polisi

Kasus kematian Aisiah Sinta Dewi yang terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, itupun disoroti Hotman Paris sejak kasus pertama kali terkuak.

Kini Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea resmi berstatus sebagai kuasa hukum keluarga Aisiah Shinta Dewi Hasibuan, perempuan yang ditemukan meninggal di bawah lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis (27/4/2023).

Hotman Paris dalam jumpa pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara menunjukkan surat kuasa sebagai pengacara yang ditandatangani oleh suami Aisiah, Ahmad Faisal.

"Kami sudah dapat surat kuasa, kita sudah tanda tangan surat kuasa oleh suami almarhum," ujar Hotman Paris, Selasa (2/4/2023), dikutip dari Kompas.com.

Gerak Cepat Somasi 6 Perusahaan

Pengacara keluarga Aisiah, perempuan yang ditemukan tewas di dasar lift bandara kualanamu, Hotman Paris Hutapea melayangkan somasi ke enam perusahaan.

Per hari ini, Selasa (2/5/2023) Hotman men-somasi perusahaan pengelola Bandara Kualanamu dari PT Angkasa Pura II hingga perusahaan asal Perancis 

"Nama-nama perusahaan yang akan kami somasi, PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, kemudian pihak asing adalah GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, satu lagi perusahaan Perancis yaitu Aereport De Paris," ungkap Hotman, dalam konferensi pers.

Hotman mengatakan, somasi tersebut dilayangkan karena pihak bandara belum mengeluarkan penjelasan resmi terkait apa yang dialami oleh Aisiah.

"Kami mau kirim somasi dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan resmi atau tidak ada keluarga belum didatangi oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan bandara. Jadi kami somasi dulu," ucap Hotman.

Keluarga Bakal Lapor Polisi

Diketahui, pihak keluarga Aisiah sempat mengutarakan akan melaporkan pihak Bandara Kualanamu ke polisi.

Kakak kandung Aisiah, Raja Hasibuan menyampaikan bahwa pihak petugas Bandara Kualanamu sempat tidak mengizinkan akses CCTV.

Padahal, saat itu pihak keluarga meminta rekaman CCTV lift kepada petugas keamanan Bandara Kualanamu untuk mencari Aisiah setelah hilang kontak.

"Mereka sempat memutar CCTV, tapi tidak di lift, cuma (CCTV) seputaran saja. (CCTV dalam lift) tidak ada," ungkap Raja, Selasa.

"Yang anehnya, setelah tiga hari, setelah ditemukan, kenapa baru ditayangkan itu CCTV?" ujarnya lagi.

Baca juga: Terjawab Sudah Misteri Mayat di Lift Kualanamu, Video CCTV saat Aisyah Sinta Hasibuan Jatuh Beredar

Hotman Soroti Sistem Lift

Melalui laman Instagramnya, Hotman menyoroti narasi yang menyebut bahwa perempuan tersebut sempat memaksa membuka lift.

Ia menilai, berdasarkan rekaman CCTV yang dilihatnya, pintu lift justru terbuka setelah korban memencet sejumlah tombol.

Selain itu, menurutnya, pintu lift seharusnya tidak terbuka jika belum sampai di lantai yang dituju.

Kendati demikian, kata Hotman, pintu terlihat terbuka sehingga berujung Aisiah terjun bebas.

"Ada yang mengatakan bahwa seolah-olah cewek itu memaksa buka liftnya, saya melihat di CCTV, tidak, dia pencet-pencet, terbuka."

"Tahu-tahu mungkin memang tidak seharusnya dia keluar, tapi kenapa bisa pintu nya terbuka, harusnya kan kalau itu ruangan terjun bebas, harusnya lift nya tidak bisa dibuka meskipun dipencet-pencet," ujarnya.

Hotman melanjutkan, jika memang keadannya seperti itu, maka kemungkinan ada kesalahan sistem lift di Bandara Kualanamu.

"Bayangkan itu adalah keluarga kita," tuturnya.

Hotman Paris Mengaku Diintervensi

Hotman Paris mengaku diintervensi sejumlah petinggi.

Dirinya mengaku heran dengan sikap para petinggi yang tidak diungkapkan identitasnya tersebut.

Hanya saja, banyaknya panggilan telepon yang memintanya untuk tidak membantu keluarga Aisiah, membuatnya jadi pusing saat ini.

Hal itu disampaikan Hotman Paris lewat video yang diunggah dalam akun Instagram @hotmanparisofficial pada Senin (1/5/2023).

"Susah banget hidup di negeri ini, begitu saya kasih perhatian atas kasus meninggalnya seorang wanita di Bandara Kualanamu yang jatuh dari lift, huh banyak bener petinggi yang hubungi saya agar, 'Enggak usah, enggak usah, enggak usah, jangan dibantuin'."

"Gua pusing deh, gimana dong?" tanya Hotman Paris.

"Hadeuh, emang kenapa kalau dibantuin? Salahnya apa sih? Hadeuh pusing banget ini di negeri ini," keluh Hotman Paris.

Sikap para petinggi tersebut katanya berbanding terbalik ketika dirinya membantu Teddy Minahasa.

Dirinya justru dicerca dan dihujat banyak pihak karena menjadi pengacara atas Teddy Minahasa.

"Di pihak lain, saya membela Teddy Minahasa karena tahun 2017-2018-2019, Teddy Minahasa itu ada waktu masih di Propam Mabes Polri."

"Atau tahun sebelumnya, lupa saya, dia banyak membantu kasus-kasus rakyat kecil di Kopi Joni," ungkap Hotman paris.

"Bahkan waktu dia Wakapolda Banten maupun waktu Kapolda Sumbar pun dia juga banyak bantu setiap aku yang minta tolong."

"Karena setiap yang datang ke Kopi Joni itu 70 persen adalah kasus-kasus terkait dengan kepolisian," ujarnya.

"Aku minta dibantu Teddy Minahasa dalam kasus rakyat kecil, pada saat dia minta bantu sama aku, masak aku tolak sih?Emang aku binatang?"

Baca juga: Menhub Beber Skema Pembangunan Bandara VIP di IKN Nusantara Bisa Tiru Kualanamu

"Tapi aku dihujat banyak orang," keluh Hotman Paris.

Dirinya pun memberikan analogi sederhana.

Siapapun, katanya, akan mencari bantuan hukum atau pengacara apabila terjerat kasus pidana.

"Contoh nih, kalau anak kamu, istri kamu, putri kamu, atau bapak kamu tiba-tiba terlibat kasus narkoba."

"Misalnya mulutnya penuh narkoba dan ada OTT dari polisi, apa kau tidak cari pengacara?" tanya Hotman Paris.

Dirinya pun menegaskan, keputusannya untuk membantu Teddy Minahasa bukan karena uang ataupun popularitas.

Apabila menginginkan uang, dirinya mengungkapkan akan mengambil tawaran Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Namun walau komisi yang ditawarkan sangat besar, Hotman Paris mengaku tidak mengambil tawaran dari Ferdy Sambo tersebut.

"Saya membela Teddy Minahasa bukan karena motivasi uang. Buktinya kasus Sambo."

"Sambo itu sudah tanda tangan surat kuasa dan honor saya gede banget, akhirnya saya tolak, saya mundur," ungkapnya.

"Kalau saya tetap sebagai pengacara bisnis internasional, businness letigation finance, saya bisa kaya raya seperti dulu."

"Kasus-kasus saya besar-besar banget, hampir semua kasus finance (keuangan) di zaman krisis moneter keuangan, lihat Yurisprudensi, hampir semuanya Hotman yang pegang," ujarnya.

"Saya 20 tahun sama asing, saya 10 tahun dididik sama pengacara bule, saya 10 tahun jadi bosnya orang bule."

"Sekarang saya bagi waktu saya untuk membantu para pengais keadilan," ungkap Hotman Paris.

"Kiri-kanan aku digoncang, ada yang bilang cari polpularitas, orang gua udah populer kok."

"Gua juga udah kaya. Monyong semua yang pada ributin gua," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya kembali menegaskan alasan untuk menangani langsung kasus kematian Aisiah bukan karena uang ataupun popularitas.

Tetapi karena ingin membantu keluarga Aisiah untuk mencari keadilan.

"Ini kasus Medan (kematian Aisiah), gua digoncang lagi. Apa salahnya? Aku cuma kasih perhatian, ya siapa lagi?"

"Banyak LBH, tapi sebagian LBH memang mencari duit, sebagian," jelas Hotman Paris.

"Dan saya tidak mencari duit ke mereka. Kalau saya mencari duit, aduh, klien gua banyak banget."

"Sekarang malah mereka kecewa karena waktu saya udah enggak ada," tutup Hotman Paris.

Terbaru, keputusan mengejutkan diambil Hotman Paris dalam menangani perkara kliennya.

Secara tiba-tiba, pengacara kondang ini mundur dan tak lagi membela kasus Aisiah yang tewas di lift Bandara Kualanamu.

Padahal sebelumnya Hotman Paris tampak bersemangat membela keluarga korban yang memohon keadilan.

Terkait keputusannya, Hotman Paris mengurai alasannya.

Ternyata alasan Hotman Paris mundur karena ingin memberikan kesampatan untuk pengacara lain membela keluarga Aisiah.

"Sekarang banyak oknum pengacara berebut untuk menjadi kuasa hukum korban, itu bagus."

"Itu motivasi untuk kalian memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma."

"Agar kalian bebas untuk bertindak upaya hukum tanpa bayang-bayang kepopuleran Hotman."

"Maka saya menyatakan mengundurkan diri, tidak lagi ikut memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban," kata Hotman Paris tegas.

Bak enggan serakah dan ingin berbagi ketenaran, Hotman Paris mempersilakan pengacara lain untuk membela keluarga korban.

Baca juga: Viral! Bawa Oleh-oleh Bika Ambon, Penumpang di Bandara Kualanamu Didenda Rp 2 Juta

Kendati tak lagi membela, Hotman Paris akan terus mengawal kasus Aisiah hingga keluarga korban mendapat keadilan.

"Agar pengacara lain dapat dengan bebas dan namanya terangkat juga, ini saya kasih kesempatan untuk kalian."

"Cukuplah saya support dengan suara-suara saya dari tekanan Instagram Hotman."

"Semangat berjuang teman-teman pengacara!" pungkas Hotman (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved