Berita Bontang Terkini
DPRD Kutim Soroti Banjir di Sangatta, Pemkab Bakal Remajakan Drainase
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Fraksi Demokrat, Abdi Firdaus menyoroti banjir di Sangatta.
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Fraksi Demokrat, Abdi Firdaus menyoroti banjir yang sering menimpa wilayah Kutim belakangan ini.
Belakang ini, sebagian wilayah Kutai Timur sering terjadi banjir, mulai dari Kota Sangatta, Kecamatan Rantau Pulung, Kecamatan Kaubun, Kecamatan Bengalon, Kecamatan Teluk Pandan, dan lainnya.
Menurut Abdi, banjir langganan yang menimpa beberapa kecamatan tersebut disebabkan banyaknya galian tambang batu bara dan pembukaan lahan sebagai perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan-perusahaan.
"Kami berharap kepada Pemerintah Kutai Timur agar sangat-sangat memperhatikan masalah banjir ini," ungkapnya, di sela-sela rapat paripurna, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Sebagian Banjir di Kutim Berangsur Surut Kasus DBD Capai 68 Orang per Maret
Di samping itu, Ketua DPRD Kutai Timur, Joni juga menambahi agar masukan tersebut ditindaklanjuti oleh dinas terkait.
"Atas apa yang disampaikan oleh Pak abdi, kami haral bisa ditindkalanjuti oleh dinas terkait," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menanggapi soal banjir yang baru saja terjadi di wilayah Perkotaan Sangatta. Ia menilai kemungkinan banjir yang menimpa Kota Sangatta kemarin disebabkan oleh drainase perkotaan yang harus diremajakan.
Pasalnya, saat ia meninjau di wilayah yang terbiasa banjir saat turun hujan, ternyata tidak banjir, dan wilayah yang tidak biasanya banjir justru banjir.
"Nah ini bisa jadi terkait yang sedang kita kerjakan ini drainase perkotaan yang harus kita remajakan kembali," sebutnya.
Baca juga: Cara Dinas PU Kutai Timur dalam Mitigasi Bencana Banjir di Kutim
Lebih lanjut, saat banjir yang menimpa Sangatta Minggu (14/5/2023) disebabkan oleh hujan mulai pukul 00.00 Wita sampai subuh, ternyata menyebabkan sejumlah lokasi terendam air hingga sore.
Padahal, pagi hingga sore cuaca Kutai Timur cerah, namun banjir tidak kunjung surut. Artinya, benar bahwa kondisi drainase di wilayah perkotaan Sangatta memerlukan penanganan yang maksimal.
"Artinya laut tidak menajdi barometer air tertahan dan kondisi sungai surut, sepertinya memang drainase perkotaan yang harus maintenance, perbaikan, dan membuka bendungan yang menyumbat drainase," pungkasnya. (*)
Atlet Junior Perbakin Bontang Borong 3 Emas dan 2 Perak di Kejuaraan Internasional Bali Open 2025 |
![]() |
---|
Atasi Banjir Tahunan, Pemkot Bontang Gelontorkan Rp274 Miliar Revitalisasi Waduk Kanaan |
![]() |
---|
Begini Cara Warga Bontang Ini Hasilkan Uang Tambahan dari Beternak Ayam Kampung dan Merpati |
![]() |
---|
Kronologi Kontraktor yang Diduga Depresi Nekat Berenang di Habitat Buaya di Bontang |
![]() |
---|
Pria Diduga Depresi asal Kutim Tiba-tiba Berlari keluar dar Hotel Sintuk dan Nyebur ke Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.