IKN Nusantara

2024, Swasta akan Bangun Fasilitas Lifestyle, Pendidikan, Kesehatan di IKN Nusantara

2024, swasta akan bangun fasilita lifestyle, pendidikan, kesehatan di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Sederet pembangunan ekosistem yang utuh di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan dimulai 2024.

Dilansir dari Kontan, Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono mengatakan pada tahap pertama di tahun 2024 pembangunan IKN investor bakal membangun infrastruktur publik untuk fasilitas ekonomi, sosial, dan lifestyle.

Nantinya, disamping berbagai fasilitas infrastruktur, fasilitas publik, gedung-gedung yang sebagian dibangun dari dana APBN, IKN juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas untuk ekonomi, fasilitas sosial dan fasilitas lifestyle.

"Misalnya akan ada satu tempat untuk departemen store atau mall, yang akan juga menjadi bagian dari ekosistem yang akan kita bentuk di tahap pertama ini di tahun 2024 di kawasan inti pusat pemerintahan," katanya.

Bambang juga menyebut, beberapa bulan ke depan pihaknya berencana mengumumkan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sudah matang.

Ia menambahkan, proyek tersebut merupakan investasi yang berasal dari swasta atau non APBN.

"Istilahnya beberapa proyek yang memang sudah matang yang akan dibangun oleh para pelaku usaha yang non pemerintah non APBN" kata Bambang dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/5).

Adapun, proyek di IKN yang sudah matang dan akan berjalan pada 2024 di antaranya ada rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan, hingga departemen store atau mal.

"Misalnya satu rumah sakit internasional, kemudian ada juga fasilitas pendidikan dan sebagainya yang ini nanti akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kami semua tim ini untuk membuat satu ekosistem," imbuhnya.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini sudah banyak investor yang akan masuk ke proyek IKN.

Menurutnya saat infrastruktur dasar selesai maka para investor akan mulai masuk.

"Potensi investasi yang sudah masuk itu sudah ada, begitu infrastruktur sudah selesai, baru investasinya masuk.

Jadi keliru kemudian kalau teman-teman media mengatakan ngga ada investasi di IKN.

Sudah ada, sudah stay, begitu infrastruktur sudah selesai, mereka langsung masuk," kata Bahlil.

Sebelumnya, Bambang Susantono mengatakan, pihaknya mencatat sudah ada 209 Letters on Intent (LoI) terkait investasi di IKN.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved