Berita Paser Terkini
Jurus Fahmi Fadli Atasi Ketimpangan Wilayah di Paser, Akses Jalan Sumbang Inflasi
Tertuang dalam Misi ke-3 yaitu mengurangi ketimpangan antar wilayah melalui peningkatan aksebilitas infrastruktur yang berwawasan lingkungan.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Ketimpangan antar wilayah menjadi perhatian serius Bupati Paser Fahmi Fadli, upaya yang gencar dilakukan saat ini yaitu membuka keterisoliran beberapa wilayah khususnya Desa Harapan Baru dan sekitarnya.
Komitmen tersebut juga telah dituangkan dalam Visi Paser yang Maju Adil dan Sejahtera (MAS).
Tertuang dalam Misi ke-3 yaitu mengurangi ketimpangan antar wilayah melalui peningkatan aksebilitas infrastruktur yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, Kamis (25/5/2023).
Bupati Paser, Fahmi Fadli membeberkan penyebab terjadinya kesenjangan pembangunan di Desa Harapan Baru, Kabupaten Paser.
Baca juga: Bupati Paser Fahmi Fadli Minta Semua OPD Maksimalkan Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
"Penyebabnya karena akses jalan yang tidak terkoneksi, terlebih pada wilayah itu berdekatan dengan kawasan cagar alam," terang Fahmi.
Ia menilai, konektivitas wilayah memiliki peran yang sangat penting.
Khususnya sebagai fasilitatator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan stabilitas wilayah.
Konektivitas wilayah memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan stabilitas wilayah.
Desa Harapan Baru dulunya disebut Desa Air Mati, diubah berdasarkan Perbup Paser nomor 2 tahun 2014.
"Merupakan desa tertinggal atau terisolir karena letaknya di Cagar Alam Muara Adang dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.500 orang," urainya.
Sejak puluhan tahun hingga saat ini, sambung Fahmi akses ke desa tersebut hanya bisa dilalui transportasi air.
Jarak terdekat menyebrangi desa itu hanya dengan perahu, speedboat atau kapal motor melalui Desa Pondong.
"Desa Harapan Baru memiliki potensi yang sangat besar pada budidaya perikanan, sehingga penting membuka akses jalan di desa itu," tegasnya.
Pada 24 Mei lalu, Bupati Paser juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim M Ari Wibawanto disaksikan disaksikan Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Ahmad Munawir beserta jajarannya.
Kerjasama itu terkait pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan dalam rangka peningkatan dan pemeliharaan sarana transportasi terbatas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.