Berita Kaltim Terkini

Pengamat Kebijakan Ekonomi Kaltim Sebut Naiknya Harga Piket Pesawat Potensi Picu Inflasi

Pengamat Kebijakan Ekonomi Kaltim, Dr. Aji Sofyan Effendi menanggapi fenomena naiknya harga tiket maskapai penerbangan terkini.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
HO
Pengamat Kebijakan Ekonomi Kaltim, Dr. Aji Sofyan Effendi menanggapi fenomena naiknya harga tiket maskapai penerbangan terkini dari Pulau Jawa ke Kaltim. (HO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengamat Kebijakan Ekonomi Kaltim, Dr. Aji Sofyan Effendi menanggapi fenomena naiknya harga tiket maskapai penerbangan terkini.

Sebetulnya dari jika melihat dari sisi kebijakan ekonomi, hal ini dapat memicu inflasi, kerugian publik dan terkesan membentuk kartel tersendiri di sektor transportasi udara, khususnya rute ke Kaltim.

Beberapa rute penerbangan dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar menuju ke Balikpapan serta Ibu Kota Kaltim, Samarinda terpantau tidak normal, dengan harga per tiket sudah mencapai diatas 1 juta rupiah.

Kaltim yang ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru, tentunya menjadi lokasi yang kini menjadi magnet bagi semua kalangan, tak hanya sektor pemerintahan.

Baca juga: Terungkap Sosok Haji Yusuf Alias Sultan Nganjuk Viral Parkir Pesawat di Depan Rumah, Ini Profesinya

Penerbangan sudah pasti silih berganti dan rute tentunya ditambah, namun faktor kenaikan tiket membuat masyarakat tentunya berat untuk menuju Bumi Etam.

"Ini yang harus dicari akar permasalahannya," sebut Aji Sofyan. 

Menurut Aji Sofyan, kenaikan tiket terjadi manakala maskapai penerbangan ada yang membatasi jalur ke Balikpapan atau Samarinda, artinya hanya maskapai tertentu yang beroperasi.

Alhasil, Over demand bisa saja terjadi, karena penentu kebijakan harga dari maskapai mengambil kesempatan.

Semisal, yang tadinya ada 10 penerbangan hanya tersisa 5, otomatis permintaan tinggi.

Baca juga: Cerita Penumpang Soal Harga Tiket Pesawat, Ke Balikpapan Rp1,5 Juta, Pulang ke Surabaya Rp700 Ribu

Serta membuat rute penerbangan ke Kaltim dari beberapa kota besar di Jawa bisa ditentukan harga tinggi.

Pada posisi dalam tanda kutip, terdesak. Tentu masyarakat juga akan membayar.

Entah menghadiri kegiatan atau memang berdomisili di Kaltim. 

Misal pengurangan maskapai serta jadwal dikurangi, yang seharusnya 5 kali ke Kaltim berkurang menjadi satu rute saja.

Avtur juga disebut Aji Sofyan tidak ada kenaikan harga. Masih normal.

Indonesia bahkan menjadi salah satu negara produsen avtur dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved