Berita Kaltim Terkini
20 Titik Persebaran Anak Jalanan di Kaltim, Polisi Selidiki Dugaan Eksploitasi Teroganisir
"Ada kurang lebih 20 titik yang menjadi tempat beroperasi mereka. Seperti ATM, lampu merah, kemudian supermarket dengan berbagai modus.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Polisi mencatat sedikitnya ada 20 titik persebaran anak-anak di bawah umur yang diduga dipekerjakan.
Baik berjualan tisu, makanan ringan, hingga surat kabar secara umum di Kalimantan Timur.
Demikian diutarakan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Kaltim, AKBP Teguh Nugroho kepada TribunKaltim.co.
"Ada kurang lebih 20 titik yang menjadi tempat beroperasi mereka. Seperti ATM, lampu merah, kemudian supermarket dengan berbagai modus," paparnya.
Baca juga: Temuan Anak Jalanan di Sangatta Kutai Timur, Sebagian Besar Enggan Diberi Keterampilan
Persebaran titik maupun modusnya berlangsung seragam di beberapa daerah di Kalimantan Timur dengan paling banyak anak-anak pedagang tisu kering.
Teguh melanjutkan, rata-rata anak yang diduga dipekerjakan tersebut memiliki rentang usia 5-12 tahun.
Berdasarkan pengamatannya, Teguh menyebutkan bahwa penyebaran anak-anak itu datang dari berbagai macam lingkungan dan kelompok.
"Ada yang terkoodinir, Ada yang memang tuntutan kebutuhan ekonomi seperti disuruh orangtua ataupun kakaknya," ungkap Teguh.
Baca juga: Anak Jalanan di Sangatta Kutim Minta Pulang ke Keluarga
Dia mencontohkan anak-anak yang disuruh oleh orangtuanya. Biasanya, menurut Teguh, hal ini akibat desakan faktor ekonomi.
Hasil penjualan nantinya dialokasikan untuk makan sehari-hari. Namun ada juga temuan anak-anak tersebut dipekerjakan layaknya sapi perah yang hasilnya digunakan untuk membeli narkotika.

"Kalau tidak mau jualan, maka anak ini akan dipukuli," imbuh Teguh.
Dia membeberkan, menurut informasi yang dia terima, ada sebagian anak-anak dipekerjakan oleh kelompok yang sengaja mengeksploitasi.
Baca juga: Anak Jalanan Masih Marak, Komisi IV DPRD Samarinda Pesimis Sabet Predikat Kota Layak Anak
Beberapa anak itu didatangkan dari luar daerah untuk menjadi pekerja di Kalimantan Timur, terkhusus di Balikpapan.
"Informasi itu sedang kami selidiki. Semisal jika anak ini dikoordinir, dieksploitasi, kami pastikan akan ditindak secara hukum," tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.