Ibadah Haji 2023
Berangkat Haji Setelah Tertipu Rp 115 Juta, Kisah Suhardi Calhaj Tertua Asal Tarakan
Kesabaran menunggu giliran melaksanakan ibadah haji di tanah suci merupakan sebuah ujian yang sungguh berat untuk dijalankan. Kesabaran berbuah hasil.
Ia mengakui cukup lama bekerja di Bandung, bekerja serabutan, jadi kuli bangunan, pekebun dan berjualan dan itu sebelum anak-anaknya berhasil alias masih kecil-kecil saat itu.
Untuk pendapatan disisihkan ia sudah lupa berapa. Yang jelas ia berniat berangkat haji sudah lama sekitar tahun 2000-an.
“Jadi bermacam-macam, setelah pindah ke Tarakan, saya ikut bertambak, setiap hari jalan,” akunya.
Secara tampilan fisik kasatmata, Suhardi Safudin bahkan belum terlihat sebagai lansia yang berusia 84 tahun. Ia mengakui kelahiran 1938 namun ia lupa tanggal dan bulan kelahirannya.
Ada rahasia khusus mengapa ia terlihat lebih muda dari usia yang ia jalani sekarang ini. Salah satunya merawat diri, melakukan olahraga, bergerak.
Baca juga: Cerita Keberangkatan Jamaah Haji Kaltim, Nasib Lansia Sampai Perjalanan Butuh 13 Jam
Ia kembali mengulas bagaimana ia kembali mengumpulkan pundi-pundinya untuk bisa berangkat haji.
Selain ia memiliki biaya sendiri, anak-anaknya yang sudah berhasil dalam pekerjaannya jugalah yang membantunya.
Tujuh anaknya, ada yang bekerja di pertambangan, ada yang menjadi polisi, dua orang lainnya mengurus tambak, satu puteri tinggal di Sulawesi.
Satu lagi tinggal di Malaysia dan satu puterinya saat ini tinggal bersama dan mengurus dirinya, yang berdomisili di belakang Telaga Keramat Tenis Indoor Kelurahan Kampung Enam bersebelahan di rumah adat.
“Alhamdulillah ada anak-anak juga semua yang bantu untuk dana awal itu. Kemudian saat daftar lagi, dibantu juga sama Hj Wahidah yang bantu keluarkan dana,” ujarnya.
Diakuinya memang untuk mengumpulkan dana haji saat itu berkeliling ke beberapa wilayah alias sempat berpindah tempat. Seperti pernah ke Pinrang, dan berakhir di Bandung.
Saat diwawancarai Tribunkaltara.com, Hj Wahida, pemilik travel PT Wahida Tenri Sau Indah, yang turut membantu dirinya mendaftarkan di Bandung saat itu dan pindah ke Tarakan tetap dengan jalur reguler ikut mendampingi Suhardi.
Baca juga: Lansia 100 Tahunpun Boleh Berangkat Haji, Kemenag Tarakan Sebut tak Ada Pembatasan Usia Tahun Ini
Dikatakan Hj. Wahida, pemilik travel PT Wahida Tenrisau Indah, saat itu ia memang sedang ada agenda untuk ke Bandung.
Dan tak sengaja bertemu dengan Suhardi Safudin. Ia ke Bandung dalam rangka ingin mengurus kegiatan umrah jemaah asal Bandung.
Saat itu Suhardi Safudin masih berdomisili di Bandung dan ada usaha saat itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.