Galakkan Penggunaan Smartphone untuk Aktivasi Pemutakhiran Data Keluarga 2023, BKKBN Gelar Workshop
BKKBN menggelar workshop di Grand Jatra Hotel Kota Balikpapan yang membahas seputar persiapan pemutakhiran pendataan keluarga.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar workshop di Grand Jatra Hotel Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (29/5/2023).
Workshop ini membahas seputar persiapan pemutakhiran pendataan keluarga yang pelaksanaan pendataannya akan berlangsung pada 1 Juli hingga 31 Agustus 2023 mendatang.
Kegiatan workshop melibatkan perwakilan BKKBN Provinsi seluruh Indonesia dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten/kota yang didampingi lembaga terkait.
Untuk Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sendiri, ada 79 kecamatan dan 265 kelurahan/desa yang mengikuti workshop ini.
Baca juga: Rakor Satgas Stunting Regional Tengah Digelar, BKKBN Fokus pada Solusi Implementatif
Deputi Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan, pendataan keluarga dilakukan 5 tahun sekali.
"Namun, setiap saat dilakukan updating pemutakhiran data. Jadi sebagai persiapan, kita lakukan workshop secara regional ini," jelasnya.
"Ini menyiapkan data dan informasi. Adapun tujuan pemutakhiran data keluarga ini, sesungguhnya untuk mendapatkan data dan informasi tentang keluarga," imbuhnya.
Di mana, kata Teguh, data tersebut nantinya akan dipakai oleh Pemerintah Pusat untuk mengukur indikator kinerja, dalam hal evaluasi perencanaan dan evaluasi program keluarga berencana.
"Data tersebut juga dipakai untuk menyiapkan data keluarga risiko terkena stunting, serta penghapusan kemiskinan ekstrem," ulasnya.
"Tahun kemarin kita sudah mencakup kurang lebih 35 juta keluarga yang termutakhirkan. Kemudian tahun ini, kita harapkan dengan jumlah yang sama," pungkasnya.
Baca juga: Target Stunting Tahun 2023 Kaltim Di Angka 16,8 persen, BKKBN: Harus Berani dan Bisa
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur, Sunarto memaparkan bahwa sistem smartphone masih menjadi sorotan untuk terus digalakkan, terutama dalam hal pemutakhiran data.
Sebagai informasi, pemutakhiran pendataan keluarga dilakukan dengan dua sistem, yakni sistem data menggunakan smartphone dan formulir.
Sunarto membeberkan, pihaknya sudah menyiapkan sumber daya manusia, yakni manajer data terkait pemetaan wilayah untuk pemutakhiran data.
"Namun, prinsipnya, masih ada wilayah dari Kabupaten/Kota yang cakupan pendataannya rendah," tuturnya.
"Kemudian strategi kami, karena tidak semua wilayah bisa menggunakan smartphone. Jadi daerah yang tidak ada sinyalnya, bisa melakukan pendataan menggunakan formulir," urainya.
Baca juga: Adri Martowardojo Sebut Percepatan Penurunan Kasus Stunting Bukan Hanya Tanggung Jawab BKKBN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.