IKN Nusantara

Jadi Induk IKN Nusantara, 600 Km Jalan di Penajam Rusak Berat, Minta Pusat Perbaiki

Jadi induk IKN Nusantara, 600 km jalan di Penajam Paser Utara rusak berat, minta pusat perbaiki

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara dipilih menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Dengan demikian, bisa dibilang Penajam Paser Utara atau PPU di Kalimantan Timur merupakan daerah induk IKN.

Meski demikian, kondisi infrastruktur di PPU masih banyak yang belum layak.

Contohnya infrastruktur jalan.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Pemkab PPU Nicko Herlambang mengatakan, pembangunan jalan di Ibu kota baru, semakin masif.

Jalan yang menuju IKN, dari segala arah baik dari Silkar maupun dari Samboja, sudah diperbaiki.

Sementara, jalan yang ada di PPU cukup banyak yang mengalami kondisi rusak parah.

"Jalanan kita ini masih banyak yang dalam kondisi masih rusak berat," lanjutnya.

Dari 1.200 Kilometer (Km) jalan yang ada di PPU, terhitung yang masih rusak parah sekitar 600 km.

Sebagain besar jalanan yang kondisi rusak, bahkan merupakan jalan utama.

Kata Nicko, anggaran daerah tidak mampu mengakomodir perbaikan jalan tersebut, karena diperkirakan biayanya cukup banyak.

Sehingga, diharapkan pemerintah pusat bisa mengambil alih upaya perbaikan tersebut.

"Sudah ada beberapa jalan kita yang diambil oleh pusat, kita berharap beberapa jalan utama yang membutuhkan dana besar itu bisa dikerjakan pusat juga," jelasnya.

Pemerintah pusat dinilai perlu memberikan perhatian kepada PPU, karena merupakan daerah asal IKN.

Disamping itu, PPU juga berkeinginan untuk menjadinya serambinya IKN.

Beberapa waktu lalu, sekitar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara kembali dilanda banjir.

Diketahui, KIPP IKN Nusantara berlokasi di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Banjir ini disebabkan hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kalimantan Timur.

Akibatnya, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku terendam banjir.

Meski demikian, genangan banjir cepat surut, sehingga tidak menimbulkan dampak bagi warga di wilayah tersebut.

Kepala Desa Bumi Harapan, Sepaku, Kastiyar, banjir yang melanda daerah terdekat dengan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara itu terjadi sejak Rabu (10/5/2023) pagi hari, sekitar pukul 07.00 WITA.

Penyebabnya, intensitas hujan yang cukup lebat dan dalam jangka waktu cukup lama.

"Sejak tengah malam hingga pagi memang terjadi hujan," ungkapnya.

Akibatnya, Daerah Aliran Sungai di kawasan itu meluap dan berdampak pada naiknya permukaan air sehingga jalan utama menuju proyek IKN Nusantara terendam.

"Tidak ada rumah warga yang terdampak banjir. Di RT 010 ini lebih banyak perusahaan," lanjutnya.

Kastiyar menambahkan, penyebab lain dari banjir ini akibat gorong-gorong yang dulu pernah ambruk.

Namun telah diperbaiki oleh perusahaan, sepertinya rusak lagi.

Ia berharap perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar lokasi banjir lebih memperhatikan kondisi gorong-gorong tersebut.

Selain itu, Kastiyar juga berharap Otorita IKN lebih memperhatikan daerah-daerah sekitar kawasan IKN Nusantara itu.

Ketinggian air kemarin mencapai sekitar 30 sentimeter mengakibatkan terendamnya jalan utama menuju proyek IKN Nusantara. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved