Berita Balikpapan Terkini

Jembatan Manggar Kerap Ramai PKL Hingga Jadi Lahan Parkir, Begini Tanggapan Camat Balikpapan Timur

Tak jarang, kawasan Jembatan Manggar jadi tempat nongkrong anak muda, dengan ditemani deretan jajanan dari Pedagang Kaki Lima (PKL)

Penulis: Ardiana | Editor: Mathias Masan Ola
Tribun Kaltim
Pedagang Kaki Lima jualan di Jembatan Manggar yang juga jadi tempat nongkrong menikmati sore. Sayang jembatan ini penuh coretan. Tribun Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemandangan laut dari Jembatan Manggar di Kawasan Balikpapan Timur menjadi andalan warga sekitar.

Tak jarang, kawasan Jembatan Manggar jadi tempat nongkrong anak muda, dengan ditemani deretan jajanan dari Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di tempat tersebut.

Salah satunya, Cholisatul yang sering nongkrong bersama pacarnya di pinggir jalan kawasan jembatan sembari menikmati jajanan murah yang ia beli.

Baca juga: 8 Jam Tenggelam di Sungai Jembatan Manggar Sari, Remaja di Balikpapan Ditemukan Meninggal Dunia

Ia mengaku, tempat ini sering ia kunjungi untuk duduk santai, memandangi lautan hingga deretan sampan milik warga. Juga ditemani angin sepoi di bahu jembatan.

"Memang sering nongkrong. Di sini ramai waktu sore ke malam. Banyak penjual," jelasnya, Kamis (1/6/2023).

Sementara itu, tak jauh dari kawasan tersebut, telah berdiri plang larangan berjualan di kawasan itu.

Menanggapi hal ini, Camat Balikpapan Timur, Mustami mengatakan, pihaknya telah memberikan imbauan hingga penindakan langsung di lapangan.

"Saya sudah memberikan imbauan, penindakan di lapangan. Juga membuat pemasangan larangan berjualan di atas jembatan. Karena jembatan hanya digunakan untuk kendaraan. Tidak boleh lagi menjadi parkiran maupun jadi tempat penjualan dan lain-lain," ungkapnya.

Baca juga: Remaja di Balikpapan Ditemukan tak Bernyawa Dekat Jembatan Manggar, Tersangkut di Tiang Rumah Apung

Lebih lanjut, pihaknya akan memberikan alternatif lain untuk para pedagang kaki lima tersebut. Terlebih yang ia tau, tak jauh dari jembatan terdapat pasar yang masih memiliki lahan kosong.

"Kami akan mencarikan alternatif. Karena mereka juga cari biaya hidup. Pasar-pasar disana masih ada yang kosong. Mereka bisa kesana. Itu masih petak-petak yang kosong," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved