Berita Kutim Terkini

Yayasan Ulin Rencana Tanam 7 Jenis Bibit Tumbuhan di Bekas Karhutla di Lahan Basah Mesangat Kutim

Yayasan Ulin yang akan menerima hadiah atas penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan, bakal melakukan rehabilitasi lahan

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Salah satu kegiatan Yayasan Ulin dalam mempertahankan lahan basah Masangat, Muara Ancalong, Kutai Timur.TRIBUNKALTIM.CO/HO/Yayasan Ulin 

TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Yayasan Ulin yang akan menerima hadiah atas penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan, bakal melakukan rehabilitasi lahan yang terdampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di hutan wilayah Kecamatan Muara Ancalong beberapa tahun lalu pernah terjadi kebakaran, sehingga tanaman alami hutan tersebut banyak yang hilang.

Oleh sebab itu, Yayasan Ulin merencanakan rewilding atau konservasi tanaman untuk mengembalikan kealamiahan hutan tersebut.

"Ke depan rencana kami akan melakukan rewilding atau mencoba untuk mengembalikan kondisi aslinya hutan yang pernah ada. Contohnya menanam tanaman yang pernah tumbuh di hutan ini," ungkap Ketua Yayasan Ulin, Suimah yang juga lulusan dari perguruan tinggi jurusan kehutanan, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Yayasan Ulin Terima Penghargaan Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan dari KLHK, Anggota 5 Orang

Baca juga: Misman Sang Pahlawan Sampah Sungai Karang Mumus Samarinda Raih Kalpataru 2023

Atas dasar banyaknya lahan kering di wilayah Mesangat sehingga lahan basah di Mesangat semakin berkurang.

Selain akibat sedimentasi alami, lahan kering juga disebabkan kebakaran hutan beberapa waktu lalu.

Ia bersama timnya akan menanam beberapa jenis bibit pohon yang asli tumbuh di lahan tersebut.

Ada 7 jenis bibit yang bakal ditanam oleh Suimah bersama teman-temannya, diantaranya Lagerstroemia speciosa atau bunga bungur, Cananga adorota atau Pohon Kenanga, Dillenie excelsa atau apel gajah, Gardinia tubifera atau bunga gardenia, Kleinhovia hospita atau katimaha, kahoi dan pladjau atau sejenis buah-buahan.

Pihaknya akan menanam tumbuhan tersebut di sepanjang 7.000 hektare lahan yang juga telah berstatus HPL sehingga disertai bekerjasama dengan pihak perusahaan.

"Rehabilitasi sebenarnya sudah jalansejak awal tahun 2023 ini, kita juga bekerja sama Women's Earth Alliance yang kemudian harapannya bisa mengajak perempuan untuk melakukan hal tersebut," terangnya.

Baca juga: Masyarakat Hukum Adat di Mului Paser Raih Kalpataru 2022, Isran Noor Akui Bangga

Disamping itu, atas lahan basah yang diupayakan tersebut, diharapkan masyarakat sekitar khususnya para ibu-ibu, agar memiliki upaya pengolahan lahan yang bisa tetal menjaga area lahan basah Mesangat tersebut.

"Harapannya merekan (ibu-ibu) ada produk khusus dari lahan basah Mesangat yang nantinya mereka punya kecintaan dan membantu kita untuk melakukan perlindungan disana," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved