Berita Kaltara Terkini

Umat Buddha Tarakan Ikut Puja Bakti Detik-Detik Waisak 2567, Malam Puncak Dihadiri Sekitr 250 Umat

Sekitar 250 umat Buddha Tarakan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2567 BE 2023 sejak pagi sampai siang serta berlanjut hingga malam, Minggu (4/6/2023)

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Detik-detik Perayaan Waisak ditandai dengan pelaksanaan Puja Bakti 2567 BE/2023 berlangsung pukul 11.00 WITA di Vihara Parama Sinar Borobudur yang beralamat wilayah Pasir Putih Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan, Minggu (4/6/2023). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Ia menambahkan pelaksanaan ibadah bergantung jadwal vihara ada yang langsung bersama-sama dan ada juga yang dibagi dari sore sampai malam berlanjut ramah tamah.

“Di Malinau sekarang sudah puja bakti umum dan nanti malam ada juga puja bakti ramah tamah. Kalau di sini yang ramai malam hari,” paparnya.

Bhikkhu Adhikusalo Mahathera menceritakan adapun yang berada di altar sebagai tempat puja yang menjadi sarana persembahan.

Baca juga: Terbaru! Lengkap Tema dan 20 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2023 yang Menyentuh Hati

“Di altar ini sebagai sarana untuk puja, kalau di Kejawen ada sesaji sebagai sarana saja yang menghubungkan.

Walaupun ada symbol, dupa symbol kebaikan, buah symbol perbuatan baik, lilin dengan warna ada artinya.

Biru bakti, kuning semangat, merah cinta kasih, putih suci dan oranye itu mewakili semangat dalam kembaikan,” terangnya.

Adapun untuk warna pakaian yang dikenakan karena memang Bikkhu identic selalu menggunakan warna kuning oranye mirip kecokelatan.

“Hanya warna saja, tidak menjadi patokan,” paparnya.

20230605_Santap bersama saat perayaan Hari Raya Waisak
Santap bersama saat perayaan Hari Raya Waisak oleh jemaat Vihara Dharma Cakra, Tanjung Selor, Bulungan. (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)

Para bante atau sebutan panggilan untuk bikkhu, melakukan perjalanan asal Thailand ke Candi Borobudur.

Bhikkhu Adhikusalo Mahathera menjelaskan bahwa yang dilakukan para bhante adalah tradisi.

“Mereka bhante di hutan biasanya pergi dari satu tempat ke tempat lain, dari vihara ke vihara lain, jalan kaki tidak menggunakan kendaraan, kemudian kemarin beberapa bulan lalu beliau berkeinginan ke Borobudur dengan kebiasaan beliau-beliau jadi dari Thailand menyeberang naik pesawat dan jalan kaki,” ungkapnya.

Baca juga: 12 Link Twibbon Hari Raya Waisak 2023 dan Cara Pasang Twibbon, Cocok Di Share ke Media Sosial

Itu adalah rangkaian ibadah dan para bhante yang tinggal satu tempat. Kemarin ada yang menyeberang dari Malaysia maka harus menggunakan pesawat.

Namun jika masih satu daratan maka berkewajiban jalan kaki.

“Ada sebagian bhante harus hidup sederhana jalan kaki. Sebenarnya kami juga sama, kalau tidak dijemput diantar juga gak bisa pergi nyetir tidak bisa.

Kami kalau tinggal di hutan, ya kami jalan kaki. Kami para pertama memang cara hidupnya seperti itu,” tukasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Ratusan Umat Buddha Tarakan Ikuti Puja Bakti Detik-Detik Waisak 2567, Perkokoh Modal dan Kedamaian, https://kaltara.tribunnews.com/2023/06/04/ratusan-umat-buddha-tarakan-ikuti-puja-bakti-detik-detik-waisak-2567-perkokoh-modal-dan-kedamaian?page=all

Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved