LIPSUS Balikpapan Makin Macet
Menuju IKN Nusantara, Kendaraan di Kota Penyangga Balikpapan, Samarinda, Kukar dan PPU Tumbuh Pesat
Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur memberi dampak luar biasa pada daerah seperti Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
Adwar Skenda Putra pun mengamini pesatnya angka kendaraan dari tahun ke tahun.
Akibatnya, kemacetan sering tak terkendali pada beberapa titik di Balikpapan.
Ia merincikan lebih luas, kemacetan itu bukan hanya di Jalan MT Haryono.
Melainkan juga tersebar di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani, Jalan Letjen Suprapto, hingga Jalan Soekarno Hatta.
Menukil data dari Polda Kaltim melalui situs resmi BPS Kaltim, jumlah kendaraan di Balikpapan sampai dengan Desember 2022, berjumlah 841.472 unit.
Terlepas dari berbagai faktor, jika rata-rata pertumbuhan kendaraan per tahun di Balikpapan diasumsikan sebanyak 104.237 unit, maka jumlah pertumbuhan kendaraan per bulan berkisar 8.686 unit.
Baca juga: UU Direvisi, IKN Nusantara Beda dengan Provinsi Lain, Sandang Status Daerah Istimewa
Dari formula tersebut, maka setidaknya sampai dengan Mei 2023, kendaraan bertumbuh sebanyak 43.340 unit di Balikpapan.
Berlanjut hingga akhir tahun 2023, diperkirakan jumlah kendaraan menembus 945.709 unit dari berbagai jenis.
Kendaraan terus bertumbuh, namun tidak dengan lebar jalan.
Seperti dikatakan Adwar, lebar ruas jalan tidak selalu bisa menyesuaikan dengan jumlah kendaraan.
Menurutnya, stagnansi ruas jalan memberi sumbangsih terhadap kemacetan di Kota Minyak.
Namun begitu, Adwar memetakan bahwa tingkat kemacetan ini juga didorong akibat masuknya kendaraan dari luar daerah.
Padahal jika tidak ada kendaraan selain dari berpelat Balikpapan, ruas jalan masih terbilang mumpuni.
Baca juga: Investor Singapura Antusias dengan Proyek Masa Depan Forest City di IKN Nusantara
"Sebenarnya kalau dari hitungan kita, kalau jalan hanya dipakai oleh masyarakat Balikpapan, itu cukup saja. Tapi karena dari kota tetangga masuk sini, jalan itu nggak pernah cukup," papar Adwar.
Hanya saja, dia menyebut bagaimana pun perlu adanya pelebaran jalan yang bisa meminimalisir penumpukan kendaraan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.