Ibu Kota Negara

Jokowi Izinkan Tenaga Kerja Asing Jadi Pengawas Pembangunan IKN Nusantara, Alasan Luhut Pakai 'Bule'

Presiden Joko Widodo mengizinkan tenaga kerja asing menjadi pengawas pembangunan IKN Nusantara. Alasan Luhut menggunakan bule atau TKA untuk awasi IKN

Editor: Amalia Husnul A
YouTube DPR RI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Jumat (9/6/2023). Luhut menyampaikan Presiden Jokowi sudah memberi izin penggunaan tenaga kerja asing (TKA) sebagai pengawas pembangunan IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) terus jadi sorotan mengingat proyek Ibu Kota Negara yang baru ini menelan biaya yang besar. 

Yang terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan izin untuk menggunakan tenaga kerja asing (TKA) dalam pembangunan IKN Nusantara. 

Menurut Luhut, Presiden Jokowi sudah mengizinkan untuk menggunakan TKA atau 'bule' sebagai pengawas dalam pembangunan IKN Nusantara. 

Pernyataan ini disampaikan Menko Marves Luhut saat melaporkan kepada DPR terkait progres pembangunan IKN Nusantara.

Diketahui, Luhut belum lama ini ditunjuk menjadi Ketua Satgas Percepatan Investasi Pembangunan IKN Nusantara. 

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, untuk pengawasan megaproyek ini, dirinya telah memutuskan untuk mempekerjakan tenaga asing dan hal itu telah diketahui oleh Presiden Jokowi

Keputusan itu diambil lantaran ingin kualitas pembangunan IKN tersebut menjadi bagus sampai dengan 17 Agustus 2024.

"Kita berharap 17, bukan berharap harus 17 Agustus tahun depan kita bisa acara (Agustusan) di sana, tapi kualitas pekerjaan itu menjadi kunci.

Oleh karena itu, saya lapor kepada Pak Presiden pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas.

Jangan nanti Istana Presiden itu jadi, tapi kualitasnya tidak bagus," ujar Luhut dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Baca juga: Lengkap Pidato Jokowi Bahasa Inggris di Singapura Promosi IKN Nusantara, Guyon Salah Pidato Pilpres

Dalam laporannya lagi, Luhut yang juga Ketua Satgas Percepatan Investasi IKN ini tengah fokus menyelesaikan persoalan tanah di kawasan Nusantara.

"Saya juga ingin melaporkan mengenai IKN, saya ditunjuk sebagai ketua percepatannya, kami segera mengidentifikasi.

Jadi skema insentif dan model bisnis rencana pembangunan kawasan status tanah," katanya.

"Jadi bapak/ibu sekalian, yang paling penting pertama itu ini (percepatan perolehan tanah) yang kita selesaikan sekarang.

Saya kejar 27 Juli, saya targetnya selesai dengan harganya berapa, kemudian siapa yang mau beli, siapa yang mau masuk itu semua akan kita lakukan," lanjut Luhut.

Menurut dia, kepastian tanah atau lahan termasuk harganya menjadi penting agar bisa ditawarkan kepada para investor IKN.

"Ini tadi saya laporkan beberapa proyek yang telah dikembangkan dan menarik investor di sana (IKN) dan ini semua kuncinya di tanah dan harga tanah.

Oleh karena itu, evaluasi tanah ini segera kita minta appraisal untuk menghitung dan setiap enam bulan harga tanah itu akan berubah karena infrastruktur yang dibangun makin berkembang sehingga mereka harus menyesuaikan dengan itu," jelas Luhut.

Baca juga: Revisi UU IKN Nusantara Siap Dibahas, Jawaban Kepala Bappenas saat Ditanya Poin-poin Krusialnya

Soal Lahan Selesai 27 Juli 2023

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan mengejar penyelesaian soal lahan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Pasalnya, lahan di ibu kota negara baru Indonesia tersebut akan ditawarkan kepada para investor.

"Jadi bapak/ibu sekalian, yang paling penting pertama itu ini (percepatan perolehan tanah) yang kita selesaikan sekarang.

Saya kejar 27 Juli (2023) saya targetnya selesai dengan harganya berapa, kemudian siapa yang mau beli, siapa yang mau masuk itu semua akan kita lakukan," ujarnya saat mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Saat ini, lanjut Luhut, sedang dilakukan perhitungan harga tanah di Nusantara karena harganya kerap berubah setiap 6 bulan.

Luhut yang juga merangkap jabatan sebagai Ketua Satgas Percepatan Investasi IKN ini menyebutkan, penawaran lahan yang ditawarkan kepada investor saat ini seluas 6.700 hektar.

"Jadi bapak/ibu sekalian yang lot pertama yang 6.700 hektar itu kita prioritaskan, tapi yang BP 2, 3, 4 sampai 9 itu juga sekarang sedang kita kerjakan.

Baca juga: Ramai Investor yang akan Kunjungi IKN Nusantara, Ekonom Ingatkan Proses Investasi Masih Panjang

Jadi bapak/ibu sekalian, progresnya ini cukup bagus sekali," ucapnya.

Kata Luhut, minat investor terhadap IKN tidak berkurang, termasuk China yang masih antusias ingin berinvestasi.

"Ini juga tadi yang minat investor seperti ini bapak/ibu melihat.

Jadi minat investor sangat tidak kurang dan waktu saya kemarin ke Shenzhen, mereka juga minta untuk bisa segera masuk dan saya katakan Anda bisa mulai melihat daerah ini," ujarnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Luhut mengatakan meski ada 17 negara yang terlibat langsung dalam pembangunan IKN, Singapura merupakan partner paling penting.

Maka dari itu, Luhut berharap para pengusaha asal Singapura segera merealisasikan rencana investasinya ke IKN.

Hal itu dia sampaikan saat menerima kunjungan 130 pengusaha Singapura di Titik Nol Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (31/5/2023).

"Sebagai negara tetangga paling dekat, Singapura merupakan partner yang strategis untuk ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara ini.

Oleh karena itu saya berharap Anda segera merealisasikan rencana bisnisnya," kata Luhut.

Lebih lanjut Luhut memaparkan, ada sembilan klaster yang akan dibangun di Nusantara.

Pada tahap pertama hingga 2024, klaster yang akan dibangun sekitar 6.700 hektar.

Dari jumlah itu, sekitar 2.900 hektar lahan akan dipergunakan sebagai kantor pemerintahan dan sisanya ditawarkan kepada swasta untuk berinvestasi.

Baca juga: Setelah Singapura, Investor Eropa dan Timur Tengah akan Segera Kunjungi IKN Nusantara

(*)

Update Ibu Kota Negara

Berita IKN Nusantara

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved