Berita Balikpapan Terkini
Kisah Survive UMKM Taganang Balikpapan Saat Pandemi Covid-19
UMKM Taganang milik Nuning Hermina hadir sejak tahun 2017. Dalam proses pengembangan usahanya, ia mengalami pasang surut yang tak pernah ia lupakan
Penulis: Ardiana | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - UMKM Taganang milik Nuning Hermina hadir sejak tahun 2017. Dalam proses pengembangan usahanya, ia mengalami pasang surut yang tak pernah ia lupakan, Sabtu (10/6/2023).
Pada awal penjualan produk UMKM Taganang, Nuning menitipkan produk tersebut ke beberapa toko di kota Minyak.
Namun, saat mengetahui penjualannya laris dan diminati, ia berinisiatif menyulap garasi dan lahan parkir rumahnya jadi dapur produksi juga toko oleh-oleh Taganang.
Baca juga: UMKM dan Koperasi di Paser Bisa Pinjam Dana hingga Rp 4 Miliar kepada LPDB
"Awalnya hanya di titip di beberapa toko. Setelah dilihat penjualannya lancar, akhirnya menyulap garasi rumah sebagai dapur. Juga tempat parkir jadi toko Taganang kawasan Kampung Timur Balikpapan," jelas Nuning Hermina.
Saat ini, terdapat 3 cabang toko oleh-oleh Taganang yang tersebar di Balikpapan. Di antaranya kawasan Kampung Timur, Jalan MT Haryono, kawasan Grandcity, bahkan hadir pula di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Tak cukup sampai di situ, produk Taganang juga dikenal hingga luar daerah, seperti Bontang, Solo, hingga Jakarta.
Namun naas, setiap usaha memiliki kenangan buruk pada masa pandemi covid-19 melanda Indonesia.
Meski begitu, saat beberapa usaha tutup bahkan gulung tikar, Nuning memilih bertahan dengan mengurangi produksinya.
Baca juga: UMKM Taganang, Produk Sambal Kepiting Buatan Nuning Hermina, Mengaku Terinsipirasi dari Sang Ibu
"Saat pandemi covid-19, semua teman-teman pengusaha pada tutup. Tapi saya tetap buka meski mengurangi produksinya. Namun saat pandemi sudah lewat, kita tetap berjalan dan semakin banyak konsumennya," jelasnya.
Bahkan, di tengah pilihannya untuk tetap menjalankan usaha, Nuning mengaku sempat down karena sahabat sekaligus tetangganya meninggal dunia akibat terkena virus covid-19.
"Karena itu, saya langsung tutup 2 bulan dan down. Karena dia juga yang mendorong dan mendukung saya untuk memulai usaha ini," jelasnya.
"Juga pegawai saya pada takut. Jadinya toko itu tutup. Beberapa karyawan terpaksa dirumahkan," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.