Berita Balikpapan Terkini

UMKM Taganang, Produk Sambal Kepiting Buatan Nuning Hermina, Mengaku Terinsipirasi dari Sang Ibu

UMKM Taganang milik Nuning Hermina memiliki beberapa produk. Salah satunya, sambal kepiting yang menjadi favorit pelanggannya, Sabtu (10/6/2023)

Penulis: Ardiana | Editor: Mathias Masan Ola
HO
Produk Sambal Kepiting Taganang Balikpapan. Salah satu UMKM yang hits di kota Minyak.  HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- UMKM Taganang milik Nuning Hermina memiliki beberapa produk. Salah satunya, sambal kepiting yang menjadi favorit pelanggannya, Sabtu (10/6/2023).

Ia mengaku, memulai usaha itu sejak tahun 2015. Setelah aktif membuka rumah makan tahun 2012 lalu. Setelah mendapat respon positif dari keluarga dan teman-temannya, ia mulai mengembangkan usaha tersebut tahun 2017.

Uniknya, nama Taganang berasal dari bahasa Banjar yang berarti teringat-ingat atau terkenang. Nama ini bertujuan sebagai harapan produk tersebut akan selalu diingat oleh pelanggannya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Balikpapan Sambut Positif IKN Nusantara di Kaltim, akan Punya Peluang Besar

"Jadi kalau ke Balikpapan, belum mencoba produk Taganang, akan selalu teringat-ingat dan kembali lagi dan senang dengan produk ini," ujar Nuning.

Salah satu produk unggulannya berupa sambal kepiting dan sambal cumi. Bagi Nuning, usaha yang menjual sambal jarang ditemukan. Sehingga ia bermaksud mengkombinasikan rasa sambal dengan gurihnya daging kepiting.

"Kalau sambal biasa sudah banyak. Tapi jarang yang menambahkan bahan kepiting. Ditambah dengan rasanya yang berbeda," tuturnya.

Maka tak ayal, produk tersebut dikenal dan sempat turut andil dalam berbagai perlombaan. Seperti lolos kurasi Kaltim dan Indonesia pada lomba yang diadakan Bank Indonesia, dan kompetisi lainnya.

Selain itu, olahan sambal yang sederhana ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggannya.

"Sambal kepiting ini sederhana dan gampang dikonsumsi. Hanya dengan nasi, sangat enak dan memuaskan," jelasnya.

Baca juga: PNM Gelar Pelatihan Pengemasan Produk Untuk Pengembangan UMKM di Balikpapan

Nuning Hermina juga mengaku, produk sambal ini terinspirasi dari sang ibu yang kerap membuatkannya kari kepiting semasa kecil. Sehingga, ia berinisiatif membuat produk olahan kepiting yang berbeda, berupa sambal.

"Inspirasi membuat olahan kepiting ini karena saat saya masih kecil, ibu saya sering membuatkan kami kari kepiting. Karena di Balikpapan tidak banyak kepiting, harganya juga tidak terlalu mahal, akhirnya saya buat olahan kepiting yang berbeda yaitu sambal," ungkapnya.

Untuk diketahui, sambal kepiting disuguhkan dalam beberapa varian kemasan. Diantaranya, kemasan berbahan plastik dengan harga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu, serta kemasan botol yang dibanderol seharga Rp 45 ribu.

"Lebih lama yang di botol. Bisa sampai 6 bulan. Kalau yang di plastik 4 bulan. Di kaleng lebih lama lagi karena menggunakan alat yang canggih. Bisa sampai 1 tahun," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved