Balita Positif Narkoba

Heboh! Balita di Samarinda Positif Narkoba, Terungkap Kronologinya hingga Polisi Turun Tangan

Heboh dimedia sosial balita di Samarinda positif narkoba, terungkap kronologinya hingga polisi turun tangan.

|
Editor: Ikbal Nurkarim
Ilustrasi canva/tribunkaltim
ILUSTRASI - Heboh dimedia sosial balita di Samarinda positif narkoba, terungkap kronologinya hingga polisi turun tangan. 

"Air bawa dari warung. Sementara si ibu sama si tetangga ini, sama-sama bekerja di warung tersebut. Di warung tersebut, menjual merek B dan air yang diberikan ke anaknya itu merek A," jelas Diah.

Namun, saat dikonfirmasi ke pemilik warung, air minum yang diberikan ke korban oleh tetangganya tidak dijual di warung tersebut.

"Jadi ibu itu sudah konfirmasi juga sama pemilik warung bahwa tidak ada air yang dibawa dari warung karena airnya beda merek," ujar Diah.

Dites Urine, Dinyatakan Positif Narkoba

Diah mengatakan ibu korban pun sempat menghubungi Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui sambungan terkait penyebab sang anak mengalami gejala yang tak biasa usai meminum air dari tetangganya tersebut.

Namun, pihak BNN tidak memberikan respons.

Akhirnya, kata Diah, ibu korban pun menghubungi pihaknya dan langsung dibawa ke salah satu rumah sakit di Samarinda untuk menjalani pemeriksaan.

Kemudian, saat dites urine, N pun dinyatakan positif narkoba.

"Lalu sang anak masuk ke rumah sakit (untuk perawatan)," tuturnya.

Lalu, ibu korban didampingi tim TRC PPA Kalimantan Timur melapor ke Polres Samarinda.

Namun, kata Diah, ibu korban belum mengajukan laporan resmi kepada Polres Samarinda.

"Kemudian ibunya bersama tim TRC datang ke Polres untuk pelaporan awalnya. Namun pelaporan itu masih belum berupa LP, jadi mungkin bagi temen-temen Polres ada yang rancu."

"Ada dua hal PPA atau narkobanya (yang akan dialporkan -red), jadi ini ada saling lempar," jelasnya.

Baca juga: Talkshow Sejarah di Big Mall Samarinda, Bahas Pentingnya Arsip Sebagai Sumber Sejarah Dibahas

Selanjutnya, dua hari seusai pelaporan pertama, Diah mengatakan pihaknya melakukan follow up dan dilanjutkan membuat laporan resmi ke Polres Samarinda.

"Paksakan, ini ada korban, ada hasil tes urine. Terus kemudian ini harus ada pelaku. Karena nggak mungkin ada korban, kalau tidak ada pelaku," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved