Wabup Berau Bertemu 25 Perusahaan Perkebunan, Ini Harapan Gamalis

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melakukan pertemuan dengan 25 perusahaan perkebunan yang ada di Bumi Batiwakkal.

Pada pertemuan yang dipimpin langsung Wakil Bupati Berau, Gamalis tersebut membahas perihal penanganan dampak sosial dari perbaikan Jembatan Sambaliung, Berau.

Gamalis menyebut pihaknya pinta kontribusi perusahaan untuk bantu dalam maksimalkan mobilisasi masyarakat menyeberang, baik dari Sambaliung ke Tanjung Redeb atau sebaliknya.

"Jadi kami sharing terkait penanganan dampak sosialnya. Apa yang Pemda (Pemerintah Daerah) dan masyarakat butuh, harapannya itu bisa dibantu.

Baca juga: Pengedar dan Bandar Sabu di Berau Diringkus Polisi, Ada yang Ditangkap Dalam Keadaan Sakau

Karena bagaimanapun, mereka juga pengguna jembatan Sambaliung. Harus ada kontribusi," ungkapnya orang nomor dua di Bumi Batiwakkal tersebut.

Tetapi untuk lebih lanjut, skemanya akan diatur. Baik itu akan mengadakan armada dalam bantu penyeberangan warga, penyedian konsumsi dan penanganan lainnya.

"Kita bekerjasama dan bersama-sama berempati ke masyarakat kita. Begitu juga dengan karyawan mereka. Jadi sama-sama kita pikirkan," ucapnya.

Gamalis menjelaskan bahwa pada pertemuan kali ini tersebut, sengaja pihaknya hanya mengundang perusahaan yang bergerak pada sektor perkebunan.

Baca juga: DPD KNPI Berau Pinjamkan Satu Unit Ambulans di Dermaga Sanggam, untuk Masyarakat Emergency

Selanjutnya, untuk perusahaan yang bergerak pada sektor batu bara yang ada di Bumi Batiwakkal ini, akan pihaknya agendakan pada pertememuan berikutnya.

"Akan tetapi yang jelasnya, semua perusahaan di Berau ini, pastinya akan diminta kontribusinya. Karena ini persoalan kita bersama," ujarnya. 

Ditambahkan Kepala Dinas Pekebunan, Lita Handini, kesedian perusahaan perkebunan turut berkontribusi adalah kepedulian mereka terhadap mayarakat terdampak.

Lita pun mengharapkan, gerak cepat dapat segera dilakukan pelihak perusahaan guna bersama-sama Pemkab Berau dalam menangani dampak sosial perbaikan jembatan.

"Kami sebagai OPD pembina perusahaan perkebunan juga terus mendorong peran serta dalam membantu penanganan dampak sosial yang terjadi," tuturnya. (*)