Polisi Ungkap TPPO di Kaltim

Fakta Kasus TPPO di PPU, Kafe Tersangka di Nipah-Nipah Ditutup Hingga Korban Dijual Rp1,5 Juta

Puluhan warga, Jumat (16/6/2023) siang melakukan penutupan secara permanen, satu kafe milik tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SAMIR
Puluhan warga melakukan penutupan paksa kafe di Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, PPU milik tersangka perdagangan orang, SA. Penutupan ini dilakuka secara permanen, Jumat (16/6/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SAMIR 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Puluhan warga, Jumat (16/6/2023) siang melakukan penutupan secara permanen, satu kafe milik tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara berinisial SA.

SA sendiri diamankan Polres Penajam Paser Utara mempekerjakan seorang seorang gadis yang masih di bawah umur sebagai pemandu karaoke, sekaligus sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

Aksi yang dilakukan warga usai Salat Jumat ini karena mereka geram dengan kelakuan pemilik cafe, yang memanfaatkan anak dibawah umur, sebagai pemandu karaoke dan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Usai penetapan tersangka di lakukan Polres PPU Jumat siang (16/6/2023), warga dan Lurah Nipah-nipah langsung mendatangi cafe tersangka.

Baca juga: Polres Paser Bekuk 4 Tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang, Ada 5 Korban Satu di Bawah Umur

Baca juga: Korban Perdagangan Orang di Kaltim Jadi PSK, Bontang, Balikpapan dan Paser Target Pelaku

Saat didatangi, cafe masih sempat beroperasi, dan ada beberapa pengunjung yang menikmati kudapan. Pemilik cafe yakni suami tersangka, juga berada di tempat.

Berikut Sejumlah Fakta TPPO hingga Penutupan Kafe

Warga Pernah Lihat Korban di Kafe di Pantai Nipah-Nipah

Lurah Nipah-nipah Subondo pun langsung memberitahukan kepada pemilik bahwa warga keberatan apabila cafe tetap beroperasi.

Meski TPPO bukan di Nipah-nipah, namun karena pemiliknya sama dengan TKP di Sotek, dikhawatirkan kejadian yang sama juga akan terjadi di lokasi saat ini.

"Kami khawatir itu terulang lagi, warga juga mendesak untuk segera ditutup," ungkapnya.

Warga sudah mencurigai bahwa korban tersebut dijadikan PSK, sejak beberapa bulan lalu. 

Hal itu sebab, korban yang menjadi pelayanan di cafe, kerap dibawa keluar terutama saat tengah malam.

"Kami beberapa kali melihat anak itu ada disini kemudian dibawa kesini juga," sambungnya.

3 Bulan Sudah Dibongkar

Usai ditutup warga, kondisi cafe kini telah ditutup, semua kursi, meja dan peralatan jualan, telah dikumpulkan dibagian dalam cafe.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved