Berita Kukar Terkini
Tersinggung Kalimat Bukan Barang Nenek Moyangmu, Debt Collector di Kukar Ditikam Nasabahnya
Nasib naas menimpa seorang debt collector atau penagih utang Supriadi Slamet (40) warga Samarinda. debt collector tersebut tewas dibunuh nasabahnya
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Nasib naas menimpa seorang debt collector atau penagih utang Supriadi Slamet (40) warga Samarinda.
debt collector tersebut tewas dibunuh nasabahnya.
Korban meninggal dunia akibat ditikam pelaku RL (40) yang merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit di Desa Sabintulung Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
Kapolres Kukar AKBP Hari Rosena melalui Kapolsek Muara Kaman Iptu Larto mengungkapkan kejadian berdarah itu terjadi pada Rabu (14/6/2023) pukul 11.30 Wita.
"Saat itu korban yang bekerja di salah satu perusahaan kredit di Samarinda mendatangi rumah pelaku untuk mengih pembayaran macet," ujarnya, Sabtu (17/6/2023).
Baca juga: Terungkap Motif Tersangka Pembunuhan Siswi SMP Mojokerto hingga Tega Rudapaksa Jasad Korban
Baca juga: DPO Kasus Pembunuhan Diamankan di Balikpapan Akan Dijemput Jajaran Polres Mamuju Sulbar Malam Ini
Saat itu, Supri jauh-jauh dari Samarinda, menemui RL. Tujuannya untuk menagih pembayaran kredit alat elektonik, berupa sebuah power speaker merk King Max angsuran ke 8 dan 9.
RL memang mengaku selama 2 bulan terakhir, menunggak pembayaran angsuran, dengan alasan kesulitan biaya karena terdesak keperluan istrinya melahirkan.
RL juga sudah menjelaskan secara baik kepada Supri. Ia pun sudah berjanji untuk membayar angsuran. Namun, alasan pelaku tidak ditanggapi Supri.
Supri justru menegaskan, bahwa RL hanya diberi kesempatan 2 hari untuk menyelesaikan pembayaran utangnya.
Sembari berlalu dari kediaman RL, diduga Supri sempat melontarkan kalimat pahit yang menyakiti hati pelaku.
Supri berkata ‘ini barang bukan barang nenek moyangmu, seenaknya kamu tidak mau bayar' sembari meninggalkan rumah RL.
"Jadi kalimat itulah menyinggung perasaan pelaku (RL)," kata Kapolsek Muara Kaman, IPTU Larto.
Merasa tersinggung dan emosi dengan kata-kata yang diucapkan korban, RL mengambil pisau dari dapur dan mengejar korban menggunakan sepeda motor.
Sekitar 300 meter mengejar, RL berhasil menghentikan motor korban dan langsung menikam korban di bagian lengan tangan kiri sebanyak satu kali dan di bagian rusuk sebelah kiri satu kali.
"Saat dihampiri pelaku tanya ke korban, 'Kenapa harus nenek moyangku dibawa-bawa?' secepatnya dia menikamkan pisau ke tubuh korban," kata Larto seraya menirukan.
DPRD Kukar Ajak Warga Jaga Taman Kota, Hairendra: Ruang Publik Bukan Hanya Milik Pemerintah |
![]() |
---|
Pemkab Kukar Akan Gelar Gerakan Pangan Murah, Sediakan Beras SPHP Hingga Sayur Segar |
![]() |
---|
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Ajak Mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara Siapkan Diri Hadapi IKN |
![]() |
---|
Kemenag Kukar Pastikan Pendampingan dan Skrining Santri Usai Kasus Pencabulan di Ponpes |
![]() |
---|
DPRD Kukar Kawal Kasus Pencabulan Libatkan Oknum Ponpes, Lakukan Skrining Santri, Bukan Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.