Bulan Bung Karno 2023

Peringati Haul Bung Karno, DPC PDIP Bontang Gelar Doa Bersama dengan Ratusan Kader dan Simpatisan

Lantunan ayat suci Al Quran bergema di Kantor Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP Bontang, Minggu (18/6/2023). Lantunan ayat suci dibacakan ratusan

|
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Ismail Usman
Doa bersama ratusan kader dan simpatisan PDIP Bontang di kantor sekretariat partai. TribunKaltim.co/Ismail Usman 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Lantunan ayat suci Al Quran bergema di Kantor Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP Bontang, Minggu (18/6/2023). Lantunan ayat suci dibacakan ratusan simpatisan dan kader PDIP.

rangka peringatan haul founding father, Ir. Soekarno dan lahirnya Pancasila bulan Juni.

Haul presiden pertama itu juga turut dihadiri Wakil Wali Kota Bontang, Najirah yang juga merupakan kader DPC PDIP Bontang.

Baca juga: Sejarah Lengkap PDIP dari Masa ke Masa, Sejak Era Bung Karno, Orba hingga Reformasi

Selain lantunkan surah yasin, kader PDIP juga membacakanbiografi Bung Karno dan pembacaan teks pancasila.

Di haul bung Karno, Ketua DPC PDIP Bontang, Maming menyampaikan beberapa hal kepada para kader dan simpatisan.

Maming menjelaskan, Bung Karno merupakan sosok presiden pertama yang dikenal dekat dengan rakyat kecil

Semangat perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan, patut diteladani semua kader dan simpatisan PDIP.

“Bung Karno ini menjadi teladan kita dan sebagai spirit perjuangan kita menjaga keberagaman, budaya dan kerukanan bangsa,” ungkap Maming dalam pidatornya, Minggu (18/6) malam tadi.

Baca juga: Kutipan Legendaris Bung Karno dan Tokoh Bangsa Lainnya, Cocok Dibagi di Hari Kemerdekaan 17 Agustus

Selain itu, Maming juga menyampaikan, jika PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pilpres 2024.

Sehingga para kader dan simpatisan DPC PDIP Bontang akan berjuang memenangkan Ganjar menuju RI 1.

Termasuk para kader DPC PDIP Bontang yang diusung sebagai bacaleg patut dimenangkan, dengan merebut banyak kursi legislatif pada Pileg 2024 nanti.

“Kita komiten akan kembali PDIP di Pemilu nanti dengan menangkan Ganjar sebagai Presiden RI dan mendudukan banyak kader di Pileg Bontang 2024 nanti,” terang Maming.

Dikesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah mengatakan, dari 10 kabupaten kota di Kaltim, PDIP telah menang di 5 daeeah.

“Sehingga di pemilu nanti, PDIP diharap bisa kembali menang lebih banyak lagi di daerah,” kata Wawali Najirah.

Baca juga: TERUNGKAP Rachmawati Soekarnoputri Sempat Nyekar Makam Bung Karno Sebelum Wafat, Cek Pesan Terakhir

Di pengujungan acara, pengurus DPC PDIP Bontang juga membacakan profil putra sang fajar.

Bung Karno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dengan nama Koesno. Bung Karno juga dikenal dengan julukan putra sang fajar.

Ayah Soekarno bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan seorang bangsawan Jawa, dan guru.

Sementara Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai merupakan bangsawan kerajaan Singaraja, Bali.

Sejak kecil Founding Father ini diasuh oleh seorang yang bernama Sarinah.

Tahun 1911 Soekarno menempuh pendidikan di ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), untuk dipersiapkan masuk ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya.

20230619_ Ketua DPC PDIP Bontang, Maming menyampaikan pesan-pesan perjuangan
Ketua DPC PDIP Bontang, Maming menyampaikan pesan-pesan perjuangan kepada para kader dan simpatisan PDIP. TribunKaltim.co/Ismail Usman

Tahun 1915 Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS  dan kemudian tinggal di rumah sahabat ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri Serikat Islam.

Saat itu Soekarno mulai mengenal dunia perjuangan yang akhirnya membuatnya ambisi ingin memperjuangan bangsa Indonesia.

Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda banyak belajar politik dan berlatih pidato. Soekarno juga mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.

Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk melanjutkan pendidikannya di Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau yang sekarang dikenal kampus ITB.

Di sanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur yang lulus pada tanggal 25 Mei 1926.

Kiprah Soekarno di dunia politik cukup luar biasa. Dirinya bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih muda.

Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya.

Kemudian Soekarno juga mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club.

Organisasi ASC ini menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, yakni Partai Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927.

Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa kali ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.


Hasil buah dari perjuangan panjang, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Sejak itulah Soekarno diangkat menjadi Presiden pertama Indonesia dan mulai dikenal sebagai Sang Proklamator, yang didampingi wakilnya Hatta.

Sebelumnya pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar Negara, yakni Pancasila yang sekarang masih menjadi dasar Negara Indonesia.

Setelah berhasil merumuskan Pancasila, Soekarno berupaya menyatukan nusantara menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahkan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin juga sempat diusahakan Soekarno dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung, hingga akhirnya berkembang menjadi Gerakan Non Blok. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved