Berita Viral

Muhammad Fajri, Obesitas Beratnya Capai 300 Kg, Penyebab Kondisinya Lebih Parah dari Arya Permana

Muhammad Fajri mengalami obesitas dengan beratnya mencapai 300 kg. Penyebab kondisi Muhammad Fajri lebih parah dari Arya Permana

Editor: Amalia Husnul A
Istimewa via Tribunnews.com/TribunJabar.id-Gani Kurniawan
Kiri: Muhammad Fajri. Kanan: Arya Permana (13) seusai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (17/6/2019). Muhammad Fajri mengalami obesitas dengan beratnya mencapai 300 kg. Penyebab kondisi Muhammad Fajri lebih parah dari Arya Permana 

TRIBUNKALTIM.CO - Pria di Tangerang, Muhammad Fajri (26) viral lantaran obesitas dengan beratnya mencapai 300 kg.

Sebelum Muhammad Fajri menjadi viral karena obesitas, ada juga Arya Permana bocah di Karawang yang juga jadi perhatian karena penumpukan lemak berlebihan pada tubuh.

Meski sama-sama mengalami obesitas, kondisi Muhammad Fajri disebut lebih parah dari Arya Permana.

Baik Muhammad Fajri maupun Arya Permana juga sama-sama dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Diketahui Muhammad Fajri dari RSUD Tangerang dirujuk ke RSCM, Jumat (9/6/2023) lalu.

"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya Permana) karena datang sudah dengan kondisi yang sesak nafas dan komplikasinya lebih banyak," kata Plt Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti saat membeberkan kondisi terkini Fajri di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

Ketika dibawa ke RSCM, kondisi Fajri memang cukup parah.

Terutama di bagian pernafasan maupun luka di sekujur tubuh Muhammad Fajri akibat terbatasnya ruang gerak karena bobot yang terlalu besar.

"Jantung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat apalagi dia tidak pernah bergerak.

Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembab itu menimbulkan masalah di paru, demikian pula pada kulit sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya," papar Lies seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJakarta.com di artikel berjudul Kondisi Terkini Fajri Pemuda Berbobot 300 Kg Diungkap RSCM, Lebih Parah dari Arya Permana.

Lies mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kondisi kesehatan Fajri.

Kesulitan lain pun juga dialami yaitu sulitnya jarum suntik untuk menembus kulit Fajri yang menebal akibat obesitas.

Lies bilang pihaknya pun sampai membeli alat khusus yang tidak tersedia di RSCM untuk penyuntikan cairan ke tubuh Fajri.

"Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunTangerang.com di artikel berjudul Sungguh Aneh Muhammad Fajri Tidak Bisa Jaga Rasa Kenyang dan Lapar, Akibatnya Beranya 300 Kilo

"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," ujarnya.

Baca juga: Muhammad Fajri Sulit Jaga Rasa Kenyang dan Lapar Berakhir Obesitas 300 Kg, Jarang Gerak Jadi Pemicu

Keanehan

Diketahui, Muhammad Fajri tidak pernah bergerak setelah mengalami kecelakaan delapan tahun lalu.

Sehingga, asupan makanan yang masuk ke tubuh Fajri hanya dikonversi menjadi lemak.

"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang.

Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," kata tim dokter RSCM, Dicky L. Tahapary, Rabu (14/6/2023).

Pada kesempatan serupa, dokter gizi sekaligus tim yang menangani Muhammad Fajri, Nurul bilang kondisi pasien langka.

Nurul mengungkapkan Muhammad Fajri dalam kondisi sulit untuk menjaga rasa lapar dan kenyangnya.

"Sebetulnya manusia itu punya respons untuk menjaga rasa kenyang dan laparnya itu tetap seimbang," ujarnya.

"Namun tampaknya karena pasien ini juga tidak mobile, banyak tidak bergerak karena kondisinya.

Sehingga makin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk di tubuhnya," kata Nurul.

Sosok Fajri yang Baik Hati

Menurut Herman (58), tetangga Fajri, pria yang mengalami obesitas tersebut adalah sosok yang baik hati.

Baca juga: Terjawab! Alasan Dokter Ungkap Kondisi Obesitas Muhammad Fajri Lebih Parah Dibanding Arya Permana

Herman yang dipanggil Bapa Baim oleh Fajri sehari-hari sering membantu 

Fajri tinggal persis di sebelah kiri rumah Baim.

"Kalau minta tolong, dia nelepon saya," kata Herman saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (16/6/2023).

Beberapa pertolongan yang rutin diberikan Herman kepada Fajri yakni untuk urusan membeli token listrik, air galon hingga mengambil uang di ATM.

"Dia kan kadang suka dikasih uang sama saudaranya, nah itu minta tolong ambilin ke ATM, kadang minta tolong ke anak saya juga," ujar Herman seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJakarta.com di artikel berjudul Terungkap Sosok Baik Hati yang Urus Fajri Pria Obesitas 300 Kg, Sehari-hari Bareng Ibunya yang Sakit.

Sebagai tetangga, Herman memang cukup perhatian terhadap kehidupan Fajri.

Sebab, di rumahnya, Fajri hanya tinggal berdua dengan ibunya yang juga mengalami masalah kesehatan.

Sedangkan ayah Fajri telah meninggal dunia.

Fajri sebenarnya memiliki kakak namun tidak tinggal serumah karena sudah berkeluarga.

Sebelum sakit, Fajri bekerja sebagai tulang punggung keluarga menjadi tukang biro jasa surat-surat kendaraan.

"Ibunya juga kasihan enggak berdaya. Kalau jalan juga memang megang-megang, tua banget sih belum tapi emang ada penyakit juga," ujar Herman.

Baca juga: Perjuangan Muhammad Fajri Obesitas Sebelum Dirawat di RS, Butuh 2 Jam untuk Geser Badan 3 Meter

Kerap Ajak Fajri Berobat

Sebagai tetangga, Herman sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat setelah tetangganya itu mengalami kecelakaan motor sekira delapan bulan lalu.

Pasalnya, akibat kecelakaan itu membuat kaki kanannya terluka.

Namun saat itu, Fajri enggan dibawa berobat dan hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.

"Dia bilang gamau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.

Beberapa waktu kemudian, luka di kaki Fajri tak juga sembuh bahkan terlihat semakin parah dan membengkak.

Herman lagi-lagi membujuk Fajri untuk mau berobat, tapi hal itu selalu ditolak oleh Fajri secara halus.

Hingga akhirnya sekira sepekan lalu, Fajri mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kerap ngilu terutama pada malam hari.

Kabar sakitnya Fajri itu terdengar ke para tetangganya sampai ketua RT setempat.

Hal itu membuat pihak dokter dari puskesmas setempat mendatangi rumah Fajri untuk memeriksa kondisi.

"Tapi ga hari itu juga langsung dibawa ke rumah sakit," kata Herman.

Selang beberapa hari kemudian atau tepatnya Senin (5/6/2023), Herman kemballi dimintai tolong oleh Fajri.

Kali ini, Herman dimintai tolong untuk menjahitkan sarung untuk persediaan salinan baju Fajri di rumah sakit.

"Karena katanya dia hari Rabu mau dibawa ke rumah sakit.

Nah dia minta tolong saya bawa tiga sarung untuk dijahit jadi dua sarung untuk salinan dia dirawat," kata Herman.

Pada Rabu (7/6/2023) pagi, kediaman Fajri ramai dipenuhi orang.

Tak hanya warga sekitar, sejumlah dokter dari puskesmas dan perwakilan kelurahan Karang Tengah, Ciledug mendatangi rumah Fajri untuk mengevakuasi pemuda itu ke rumah sakit.

Namun upaya itu tak mudah. Bobot Fajri yang begitu berat membuat pihak kelurahan lantas menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu evakuasi.

Alhasil, seperti yang beredar di media sosial, Fajri harus dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang bakal membawanya ke rumah sakit.

Selama proses evakuasi nan dramatis itu berlangsung, warga sekitar pun terharu menyaksikan perjuangan Fajri.

"Itu evakuasi dari jam 8 pagi baru kelar jam 5 sore, itu di jalan rumah Fajri penuh bukan main, warga pada berdoa pas Fajri lagi dievakuasi," kata Herman.

Saat ini, Fajri masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang.

Di RSCM, Fajri menjadi pasien obesitas kedua yang pernah ditangani di rumah sakit itu setelah Arya Permana pada tahun 2016 silam.

Saat ini tim dokter fokus terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi kesehatan Fajri yang menurun selama sebulan terakhir.

Saat dilarikan ke rumah sakit, Fajri memang mengeluhkan masalah pernapasan.

Sebanyak 14 dokter dari berbagai bidang keahlian dikerahkan untuk menangani Fajri.

Herman berharap tetangganya itu bisa pulih dan kembali menjalani aktivitasnya menjadi tulang punggung keluarga.

Baca juga: Kisah Hidup Muhammad Fajri Pria Obesitas 300 Kg, Tulang Punggung Keluarga yang Rawat Ibunya

(*)

Update Berita Viral

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved