Berita Internasional Terkini

Profil Yevgeny Prigozhin, Pemimpin Wagner Group, Tentara Bayaran di Rusia yang Dikenal Kejam

Simak profil Yevgeny Prigozhin, bos Wagner Group, pasukan tentara bayaran di Rusia yang dikenal brutal dan kejam.

Editor: Diah Anggraeni
BBC via Reuters
Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin. 

Sayangnya, Prigozhin muda tak berhasil menjadi atlet profesional. Usai menyelesaikan pendidikan, dia malah bergabung dengan sekelompok penjahat kelas teri di negaranya.

Merujuk dokumen pengadilan pada 1981, Prigozhin yang masih berusia 18 tahun terlibat perampokan anting-anting emas milik seorang wanita bersama tiga temannya.

Perampokan pada Maret 1980 itu merupakan salah satu dari banyak aksi kejahatan "kelas teri" yang dilakukan Prigozhin di St Petersburg.

Dia kemudian dijatuhi hukuman 13 tahun penjara dan menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi.

Saat dibebaskan, Yevgeny Prigozhin kembali ke St Petersburg pada 1990, saat Uni Soviet tengah dalam kondisi sekarat.

Baca juga: Batalkan Kudeta Rusia, Bos Wagner Group Tarik Pasukan dan Pindahkan ke Belarusia

Jual Hotdog dan Pertemuan dengan Putin

Di tengah kondisi negara yang sekarat, Prigozhin memulai kehidupan dengan cara sederhana, yakni menjual hotdog di dapur apartemen keluarganya.

"Kami menghasilkan 1.000 dollar AS sebulan, yang dalam mata uang Rubel adalah gunung. Ibuku hampir tidak bisa menghitung semuanya," kata dia kepada portal berita St Petersburg Gorod 812, pada 2011.

Namun, Prigozhin memiliki pandangan lebih tinggi dari sekadar makanan cepat saji. Dia juga piawai menciptakan akses menuju apa yang dibutuhkan.

"Dia selalu mencari orang yang lebih tinggi untuk berteman. Dan dia pandai dalam hal itu," terang seorang pengusaha yang mengenalnya pada era 1990-an.

Tak lama dari usaha makanan cepat saji, Prigozhin memiliki saham di jaringan supermarket.

Hingga pada 1995, dia memutuskan untuk membuka restoran dengan mitra bisnisnya, Tony Gear, seorang administrator hotel yang sebelumnya bekerja di The Savoy, hotel mewah di London, Inggris. Prigozhin menyewa Gear untuk mengelola toko anggur dan restoran barunya, Old Customs House, di Pulau Vasilievsky, St Petersburg.

Awalnya, Old Customs House mempekerjakan penari telanjang untuk menarik pelanggan.

Namun, lambat laun, hidangan yang nikmat lebih memikat pelanggan hingga penari telanjang diberhentikan.

Gear pun berfokus pada pemasaran restoran sebagai tempat makan paling mewah di kota, dengan banyak bintang pop dan pengusaha yang menjadi pelanggan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved