Berita Balikpapan Terkini

Perum Griya Permata Asri Balikpapan Sudah Sepekan Terendam Banjir, Aroma tak Sedap Mulai Muncul

Sejumlah rumah di RT 52, Perumahan Griya Permata Asri, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan terendam air

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ketua RT 52, Tati (jilbab krem) dan salah seorang warga, Kamalia (jilbab hitam) memperlihatkan kondisi genangan air yang merendam sebagian rumah warga, Senin (26/6/2023). Tercatat ada 7 rumah terdampak, 4 rumah diantaranya yang terparah.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejumlah rumah di RT 52, Perumahan Griya Permata Asri, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan terendam air.

Hal ini sudah berlangsung sejak Selasa (20/6/2023) pekan lalu, pasca hujan deras,lalu membuat genangan namun tersumbat dan tidak mengalir.

Air terus menggenang dengan ketinggian air yang bervarian. Mulai dari semata kaki hingga terparah selutut orang dewasa.

Akibat tidak ada saluran buang, alhasil air justru turut menggenang ke dalam rumah warga dan akhirnya tercemar oleh limbah rumah tangga.

Baca juga: Jadwal Bendungan Sepaku Semoi IKN Nusantara Diisi, Reduksi Banjir hingga Rencana Diminum Langsung

Baca juga: Kumpulan Video Banjir di Samarinda Hari Ini, Sejumlah Kawasan Tergenang Air

Pantauan TribunKaltim.co, air genangan itu berwarna hitam pekat serupa kopi, dan beberapa titik permukaan air, terlihat residu minyak yang mengemuka.

Dengan kondisi air yang tercemar, tak heran jika aroma tak sedap tercium menusuk hidung.

Genangan air setinggi nyaris satu meter membuat 4 KK dan 18 warga kesulitan beraktifitas.

Sebagian bahkan memilih mengungsi karena rumahnya tak bisa lagi ditinggali.

Salah satu warga, Kamalia memutuskan untuk mengungsi, baik ke tetangga maupun kerabat. Kamalia merupakan salah satu warga dengan kondisi genangan terparah.

Menurutnya, banjir ini sejatinya bukan hal baru di komplek kediamannya. Namun terjadi genangan nyaris sepekan, tentu membingungkan baginya.

“Ini baru pertama kali kejadian sejak saya tinggal di sini. Biasanya memang banjir tapi hanya lewat saja airnya,” kata Kamalia, Senin (26/6/2023).

Dia menyebut, genangan air ini disebabkan karena saluran drainase yang selama ini menampung air ditimbun proyek pemekaran.

Akibatnya, air tak bisa mengalir dan merendam rumah warga. Ditambah lagi, di kawasan perumahan tersebut memang tidak ada bozem yang disiapkan pengembang.

“Drainase itu memang berada di perumahan lain, bukan di tempat kami. Jadi kami hanya berharap sisi kemanusiaan saja,” ujarnya.

Akibat kejadian ini, dia mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Sebab banyak peralatannya yang terendam dan tak bisa digunakan lagi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved