Idul Adha
6 Tahap Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Tetap Empuk Saat Disajikan
Tips agar daging kurban tetap empuk saat disajikan pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023.
- Memakai pakaian yang bersih dan alat pelindung diri
- Tersedia sabun dan air bersih yang mengalir
4. Teknik Penyembelihan Hewan
- Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri disunahkan menghadap kiblat
- Keempat kaki diikat
- Wajib membaca doa sebelum penyembelihan
- Tempat penyembelihan pada bagian leher di belakang jakun
- Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau
- Memeriksa kelayakan proses penyembelihan dengan memastikan tiga saluran terputus
5. Menetapkan Status Kematian Hewan Penyembelihan (minimal > 2 menit)
- Tidak adanya respon/reflek kornea mata (mata tidak berkedip)
- Tidak adanya gerakan pada perut
- Berhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terpotong
6. Proses Tindak Lanjut Setelah Pemotongan
- Pemisahan kepala dan kaki
- Pengulitan digantung di tempat yang bersih
- Pemisahan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
- Jeroan hijau segera dicuci di tempat yang terpisah
- Pemotongan daging dilakukan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari
- Kantong plastik untuk daging dan jeroan dipisahkan, gunakanlah kantong plastik tidak berwarna (untuk makanan)
- Daging yang sudah dikemas segera didistribusikan
- Lubang bekas saluran darah harus ditutup kembali dengan rapi.
Aturan Pembagian Daging Kurban
- 1/3 untuk orang yang berqurban
- Bagian 1/3 untuk sedekah
- 1/3 untuk dihadiahkan
Ulama Syafi’iyyah berpendapat bahwa qurban yang diterima orang miskin berstatus tamlik (hak kepemilikan secara penuh).
Maksudnya adalah bisa dikonsumsi sendiri, dijual, disedekahkan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, qurban yang diterima orang kaya tak menjadi hak milik secara utuh.
Ia hanya diperbolehkan menerima qurban untuk alokasi yang bersifat konsumtif sehingga tidak boleh djual.
Manfaat Kurban
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Kurban berasal dari kata Qurb atau Qurban yang berarti 'dekat'. Sedangkan penulisan qurban dengan imbuan alif dan nun bermakna 'kesempurnaan'.
Sehingga kurban atau qurban adalah 'kedekatan yang sempurna'.
Atau dalam makna lainnya, kurban berarti menyembelih hewan untuk melaksanakan perintah Allah SWT sekaligus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
2. Sebagai bentuk syukur
Berkurban adalah bentuk rezeki yang dititipkan Allah untuk disalurkan kepada orang yang lebih membutuhkan.
Selain itu, dalam Islam juga diajarkan untuk saling berbagi dan membantu saudara yang membutuhkan.
Tak hanya itu, berkurban juga dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang melimpah dan diberikan Allah sehingga mampu menyalurkannya untuk banyak orang.
3. Menghapus Dosa
Menurut HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban, tetesan darah hewan yang dikurbankan merupakan penebus dan pengampun dosa-dosa orang yang berkurban pada masa lalu.
"Hai Fatimah, berdirilah di sisi kurbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu". (HR. Al Bazaar dan Ibnu Hibban).
4. Mensucikan diri dan harta benda
Menurut HR Tirmidzi, ibadah berkurban adalah salah satu ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya dijadikan momen untuk berbagi namun juga mensucikan diri dan harta benda yang dimiliki.
5. Menyadarkan bahwa segala sesuatunya akan kembali kepada Allah SWT
Berkaca dari kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak semata wayangnya, Ismail, untuk disembelih karena perintah Allah, menyadarkan kita bahwa segala sesuatu yang diberikan Allah mulai dari harta, kecantikan, ketampanan, hingga keluarga adalah titipan dan akan kembali kepada Allah sehingga sebagai manusia sebaiknya tidak menyombongkan diri ataupun terlalu mencintai sesuatu melebihi cintanya dengan Allah SWT. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.