Idul Adha
Jangan Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha, Ini 4 Sunnah di Hari Raya Idul Adha
Hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya Idul Adha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum salat Idul Adha.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, umat Islam di Indonesia merayakan hari raya Idul Adha 2023.
Idul Adha 2023 jatuh pada 10 Dzulhijjah. Tahun ini, umat Islam akan salat ied Idul Adha pada Kamis, 29 Juni 2023.
Shalat Id biasanya digelar pukul 07.00 pagi.
Ada ibadah sunnah yang dilakukan sebelum shalat Id dan di hari raya Idul Adha.
Di antaranya tidak makan dan minum sebelum salat ied.
Baca juga: Aneka Resep Bumbu Sate Kambing, Harum, Empuk, dan Enak, Olahan Daging Hewan Kurban Idul Adha
Hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya Idul Adha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum salat Idul Adha.
Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.
"Untuk Idul Adha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang salat ied, namun makna pulang di sini adalah sudah meninggalkan tempat shalat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang shalat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.
Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya Idul Adha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada Idul Adha.
Pada shalat Idul Adha, saat syuruk sudah dimulai tepatnya lewat satu tombak. Sehingga pada saat Dhuha hewan kurban sudah disembelih sehingga sudah bisa dimasak dan dikonsumsi.
Selanjutnya, termasuk sunnah berjalan ke tempat salat ied dengan berjalan. Lalu sambil bertakbir atau takbiran.
Bahkan dari tanggal 1-10 Zulhijah boleh bertakbir.
Baca juga: Aneka Resep Bumbu Marinasi Daging Sapi, Simpel dan Cepat Dibuat untuk Sajian Khas Idul Adha 2023
Selain itu ambil jalan berbeda antara menuju dan pulang dari salat ied.
Sambil menyalami orang-orang sekitar.
Lantas bagaimana hukumnya mengenakan baju baru saat lebaran Idul Adha? Apakah dianjurkan sebagaimana saat Idul Fitri?
Dilansir dari Banjarmasin Post, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sebelum shalat Idul Adha ada persiapan yang disunnahkan bagi umat Islam, bahkan urusan pakaian pun turut diperhatikan.
"Memakai pakaian terbaik disertai wewangian. Ini berdasarkan hadist riwayat Hakim langsung dari cucunya Nabi Muhammad SAW, Al-Hasad. Telah diperintahkan kepada Kami di setiap dua hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca juga: Boleh Menawar Harga Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2023? Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Apa perintahnya? Ada yang umum dan khusus Idul Adha saja, secara umum mengenakan pakaian terbaik, secara khusus Idul Adha, 10 hari pertama pahalanya Jihad Fii sabilillah," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir dari kanal youtube Audio Dakwah.
Ia menambahkan, memakai baju bagus di Hari Raya Idul Fitri mendapat pahala, namun memakai pakaian bagus di Hari Raya Idul Adha bukan hanya sunnah dan dapat pahala biasa, namun bisa senilai jihad.
Meski disunnahkan terbaik, Ustadz Adi Hidayat menekankan bukan baju yang berharga mahal namun dari terbaik segi kehalalan mendapatkannya.
Sunnah Idul Adha
1. Memakai wewangian
Kemudian, bagi kaum Adam memakai wewangian atau parfum yang hukumnya sunnah.
Hal ini dilakukan setahun sekali saat Idul Adha bernilai pahala tinggi.
2. Berkurban
Ibadah sunnah lainnya sesuai perintah Rasulullah SAW saat Hari Raya Idul Adha adalah berkurban dengan yang terbaik dan mampu didapatkan.
"Misal anggaran Rp 3 juta, dari Rp 3 juta itu cari hewan kurban yang paling bagus, bisa domba, sapi atau kambing dilihat dari segi dagingnya bisa dimaksimalkan. Dari anggaran yang kita memiliki cari yang terbaik," paparnya.
3. Tidak makan sebelum salat ied
Selain itu, hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya Idul Adha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum salat Idul Adha.
Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.
"Untuk Idul Adha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang salat ied, namun makna pulang disini adalah sudah meninggalkan tempat shalat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang shalat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.
Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya Idul Adha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada Idul Adha.
Pada shalat Idul Adha, saat syuruk sudah dimulai tepatnya lewat satu tombak. Sehingga pada saat Dhuha hewan kurban sudah disembelih sehingga sudah bisa dimasak dan dikonsumsi.
4. Berjalan ke tempat salat
Selanjutnya, termasuk sunnah berjalan ke tempat salat ied dengan berjalan. Lalu sambil bertakbir atau takbiran.
Bahkan dari tanggal 1-10 Zulhijah boleh bertakbir.
Selain itu ambil jalan berbeda antara menuju dan pulang dari salat ied.
Sambil menyalami orang-orang sekitar.
"Takbir adalah syiar, paket ibadah pada Idul Adha, maka boleh dilakukan, perkenalkan nama-nama Allah yang baik, itu sunnah pahalanya bisa senilai jihad," pungkasnya.
Niat salat Idul Adha
Berikut ini adalah niat dan tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha yaitu:
Shalat Idul Adha didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi "ushalli sunnatan lidil adlha rak'taini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa".
Kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah "imaman" kalau menjadi imam, dan "makmuman" kalau menjadi makmum.
"Aku ber niat Shalat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."
Lalu membaca takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa.
Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Selanjutnya membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A'la.
Berlanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Saat dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan "allahu akbar" seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghasyiyah.
Berlanjut ke ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.
Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung.
Kecuali bila sholat id ditunaikan tidak secara berjemaah. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Hukum Pakai Baju Baru Saat Lebaran Idul Adha, Perhatian Beberapa Sunnah Lainnya,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.