Berita Nasional Terkini
Shaf Nyeleneh dan Salam Shalom Aleichem, Deretan Kontroversi Lain Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun
Shaf sholat yang dianggap nyeleneh dan salam shalom aleichem, ini deretan kontroversi Panji Gumilang pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun.
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu, KH M Syatori angkat bicara soal kegaduhan yang terjadin di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
Dirinya menegaskan ajaran di Ponpes Al-Zaytun sangat menyimpang dari syariat Islam.
KH M Syatori pun mengimbau masyarakat untuk tidak ikut pendidikan di Ponpes Al-Zaytun.
"Mulai dari salatnya, puasanya, hingga hajinya," ujarnya dikutip dari Tribuncirebon.com pada Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Terjawab Sebenarnya Arti Shalom Aleichem yang Diucapkan oleh Panji Gumilang, Puisi 4 Bait Disorot
Bahkan kata KH M Syatori, menurut ajaran di Ponpes Al-Zaytun, ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.
Melainkan cukup hanya di Indonesia saja. Hal tersebut bahkan sampai viral di media sosial.
Mereka bahkan menyamakan tanah Indonesia adalah tanah yang suci.
"Ini sangat tidak sesuai dengan syariat-syariat Islam pada umumnya," ujar dia.
Pernyataan Al quran Karangan Nabi Muhammad
Pernyataan Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori merujuk sejumlah ajaran yang disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu, Panji Gumilang.
Satu di antaranya, Panji Gumilang menyatakan Al Quran hanya merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip dari Instagram @muhammad_khalil_99.
Baca juga: Terjawab Sebenarnya Arti Shalom Aleichem yang Diucapkan oleh Panji Gumilang, Puisi 4 Bait Disorot
Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut.
Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.
“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya
Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.
“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa.
Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru.
Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.
Didemo Massa
Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Zaytun dikepung massa pada Kamis (15/6/2023) di Indramayu, Jawa Barat.
Dalam video yang dimuat Facebook Tribun Cirebon, ratusan Polisi pun berjaga agar tidak terjadi bentrok antaran massa dan pendukung Ponpes Al-Zaytun.
Kawat berduri juga dipasang polisi agar massa tidak bisa menggeruduk masuk ke dalam Ponpes Al-Zaytun.
Adapun unjuk rasa di depan Ponpes Al-Zaytun itu lantaran adanya dugaan aliran sesat pada pesantren tersebut hingga dugaan pemerkosaan yang terjadi di dalam pondok pesantren.
Dikutip dari Tribun Cirebon, para pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) tersebut datang sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca juga: Alasan Panji Gumilang Lagu Yahudi Shalom Aleichem Dinyanyikan Ponpes Al Zaytun
Selain itu di lokasi yang sama, Ponpes Al-Zaytun juga menyiagakan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.
Massa aksi pun hanya bisa menyuarakan aspirasinya dari jarak jauh.
Koordinator aksi, Jamal Wibisono, mengatakan, ada lima tuntutan yang ingin mereka sampaikan dalam aksi tersebut.
Tuntutan pertama, kata dia, massa mendesak agar pihak MUI dan Kemenag bisa mengusut tuntas adanya dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun.
"Soal kontroversi yang terjadi, kita ingin MUI dan Kemenag untuk segera menindaklanjuti," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Tuntutan kedua, lanjut dia, soal adanya dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang. Korbannya diketahui adalah Kartinih.
Massa mendesak pihak kepolisian segera mengungkapkan kebenaran soal dugaan tindak pidana tersebut kepada publik.
Tuntutan ketiga, kata Jamal, soal penguasaan lahan.
Baca juga: Alasan Panji Gumilang Lagu Yahudi Shalom Aleichem Dinyanyikan Ponpes Al Zaytun
Pihaknya menduga Ponpes Al-Zaytun telah merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektare yang tidak jelas izin peruntukannya.
Tuntutan keempat, massa mendesak agar pembuatan dermaga khusus oleh Ponpes Al-Zaytun di Kecamatan Kandanghaur dihentikan.
Apalagi, keberadaan dermaga tersebut sangat eksklusif dan tidak boleh ada orang yang boleh tahu kegiatan di dalamnya.
Massa khawatir lokasi tersebut dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang-barang berbahaya, seperti narkoba dan senjata api.
Tuntutan kelima, massa menilai, Ponpes Al-Zaytun tidak memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar.
"Apalagi ponpes ini tertutup tidak bisa diakses secara umum," ujar dia.
Pendukung Pesantren Al-Zaytun Lantunkan Lagu Yahudi Hingga Dangdut
Sambut pengunjuk rasa, massa pendukung Pondok Pesantren atau Ponpes Al-Zaytun nyanyikan lagu Yahudi hingga goyang dangdut.
Para massa tandingan itu menyanyikan lagu Yahudi berbahasa Ibrani dengan komando dari seseorang yang juga ada di lokasi unjuk rasa di depan Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat Kamis (15/6/2023).
Dikutip dari Tribun Cirebon, salah satu lagu yang dinyanyikan massa pendukung Ponpes Al-Zaytun adalah lagu Shalom Aleichem.
Lagu itu dinyanyikan oleh massa aksi tandingan yang disiapkan Ponpes Al-Zaytun.
Bahasa ibrani diketahui juga merupakan bahasa yang kerap kali digunakan oleh orang Yahudi.
"Sekarang giliran kita nyanyikan lagu berbahasa Ibrani," ujar koordinator massa dari pihak Ponpes Al-Zaytun dari pengeras suara.
Dari pantauan massa tandingan yang disiapkan Ponpes Al-Zaytun langsung bernyanyi bersama-sama.
Selain lagu berbahasa ibrani, massa aksi dari Ponpes Al-Zaytun juga menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu dangdut untuk hiburan menunggu massa aksi dari Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Sementara menanggapi kontroversi Al-Zaytun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku menunggu arahan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Karena urusan agama kemudian urusan fiskal, hubungan luar negeri, yustisi, pertahanan dan keamanan itu wilayah pemerintah pusat," ujarnya di Bandung. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.