Berita Nasional Terkini

Jokowi 'Diserang dan Dibela' Kader PDIP Soal Dinasti Politik, Respon Gibran dan Bobby tak Terduga

Jokowi 'diserang dan dibela' kader PDIP soal dinasti politik. Tengok respon Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang tak terduga.

Instagram @ayanggkahiyang & @gibran_rakabuming
Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution - Jokowi 'diserang dan dibela' kader PDIP soal dinasti politik. Tengok respon Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang tak terduga. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkini.

Isu dinasti politik keluarga presiden Jokowi jadi sorotan.

Usai politisi senior PDIP, Panda Nababan mengingatkan Jokowi soal dinasti politik dalam peta politik Indonesia saat ini.

Sosok Gibran Rakabuming, yang merupakan anak Jokowi, juga Bobby Nasution sebagai menantu turut serta membawa nama presiden di tempat mereka memimpin masing-masing.

Namun kritikan Panda Nababan soal dinasti politik Jokowi buru-buru ditepis politisi senior PDIP lainnya, Djarot Syaiful Hidayat.

Bisa dibilang Jokowi 'diserang dan dibela' kader PDIP soal dinasti politik.

Nah, tengok respon Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang tak terduga.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Skenario Perpindahan ASN ke IKN Nusantara 2024 Sudah Final, Sudah Lapor ke Jokowi

Baru-baru ini politisi senior Panda Nababan bikin gegar karena melontarkan kritik  terkait tendensi dinasti politik keluarga Jokowi.

Seperti diketahui anggota keluarga Jokowi yang menduduki jabatan sebagai kepala daerah.

Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Mantunya, Bobby Nasution menjabat Wali Kota Medan.

Ada pun putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep sudah menyatakan siap maju ke Pilkada Depok.

Ketiganya pun dikabarkan akan maju mengikuti kontestasi di Pemilu 2024.

Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) merespons soal ramai-ramai kabar kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang mempersiapkan anak-anaknya untuk maju di kontestasi Pemilu 2024.

Banyak pihak yang menilai apa yang dilakukan oleh Jokowi adalah untuk membentuk dinasti politik demi melanggengkan kekuasaan.

Menyikapi hal itu, Djarot merasa tidak sepandangan dengan hal demikian.Dirinya lantas membeberkan perihal konsep dinasti politik tersebut, yang dimana kata dia, PDIP tidak menerapkan konsep itu.

"Dinasti politik itu kalau seseorang itu masuk proses politik dan itu dibagi disebar ke banyak partai, PDI-Perjuangan tidak seperti itu," kata Djarot saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Skenario Perpindahan ASN ke IKN Nusantara 2024 Sudah Final, Sudah Lapor ke Jokowi

Kata dia, penerapan dinasti politik yakni dengan menyebarkan anggota keluarga ke banyak partai, bukan hanya satu partai saja.

Lagi-lagi, mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta itu menegaskan kalau PDIP tidak menerapkan hal demikian.

"Salam satu keluarga itu, harus satu partai, dinasti politik itu apabila ada seseorang satu di partai A, lainnya di partai B saudaranya di partai C membentuk satu dinasti, PDIP tidak," tegas dia.

Selanjutnya, dirinya mengklaim kalau politik yang dilakukan di PDIP itu terbuka, namun tetap harus diikuti dengan banyak rangkaian proses

Termasuk di antaranya yakni pendidikan politik hingga kaderisasi politik. Penerapan tersebut dilakukan oleh siapapun yang masuk sebagai kader.

"Kedua, siapapun yang masuk di PDI-Perjuangan itu terbuka tetapi melalui proses, proses pendidikan politik, proses kaderisasi siapapun juga ya," ucap dia.

Baca juga: Pengamat Soroti Pendekatan 3 Bakal Capres, Ganjar Adopsi Gaya Jokowi, Beda dengan Prabowo dan Anies

Atas hal itu, Djarot memastikan kalau kondisi yang ada di keluarga Jokowi belakangan ini bukanlah konsep dinasti politik.

Sebab, keluarga Jokowi dalam hal ini Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo dan sang menentu yakni Bobby Nasution yang menjabat Wali Kota Medan, keseluruhannya tergabung di PDIP.

Tak hanya itu kata dia, keseluruhannya termasuk Jokowi juga ikut dalam proses kaderisasi politik saat bergabung dengan PDIP.

"Karena kita tahu bahwa, sumber utama kader partai itu dari keluarga baru dari lingkungan masyarakat baru dari hubungan historis, jadi saya tidak melihat itu (di keluarga Jokowi)," kata Djarot.

"Mas Bobby, mas Gibran itu melalui proses, tidak ujuk-ujuk kan gitu, sama seperti mba puan, mba puan itu sejak SMA sudah ikut," sambungnya 

Dia juga menilai bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di politik tanah air.

Melainkan juga di beberapa negara, termasuk Amerika.

"Apa tidak boleh? Boleh dong, apa ini hanya terjadi di Indonesia? Tidak. Di Amerika terjadi, dimana-mana di Singapura," tukas dia.

Baca juga: Pengamat Soroti Pendekatan 3 Bakal Capres, Ganjar Adopsi Gaya Jokowi, Beda dengan Prabowo dan Anies

Kritik Panda Nababan 

Panas lontaran kritik disampaikan Politisi Senior Panda Nababan terhadap anak dan mantu Presiden Jokowi.

Setelah putra Sulung Jokowi, yakni wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, kini Panda Nababan pun mengkritik Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Panda Nababan blak-blakan kecewa dengan mantu Presiden Jokowi tersebut.

Bobby Nasution disebut belum menunjukkan kinerja dan prestasi untuk kota Medan.

 “Ini masalahnya sederhana, majunya Gibran dan Bobby di Medan kita harus waspadai tendensi dinasti. Dianggap anaknya presiden bisa begini. Saya ajah terus terang kecewa dengan prestasi Bobby, belum kelihatan,” terang Panda dalam wawancara bersama KompasTV, Jumat (30/6/2023).

 Menurutnya tidak mudah bawa nama Jokowi.

“Ini yang saya mau warning (peringatkan) kepada mereka (Gibran dan Bobby). Jadi seperti Wali Kota Medan saya sampaikan ke pak Jokowi. Tolong perhatikan prestasi Medan dia mantunya bawa nama Jokowi. Begitu juga Gibran bawa nama jokowi. Mereka harus lebih hebat lebih berprestasi,” jelas Nababan.

Tanggapan Bobby Nasution 

Wali Kota Medan, Bobby Nasution angkat bicara, terkait kritik pedas yang dilayangkan politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan.

Menurut Bobby Nasution, kritikan Panda Nababan itu akan ia jadikan sebagai motivasi untuk membangun Kota Medan ke arah yang lebih baik.  

"Ini masukan tentunya. Masukan ini bisa menjadi motivasi dan mudah-mudahan sentilan ini bisa berbuah baik," kata Bobby Nasution, usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Medan, Senin (3/7/2023). 

Namun, Bobby Nasution tak menjelaskan lebih lanjut soal adanya statemen tendensi dinasti yang dilontarkan Panda Nababan.

Baca juga: Wagub Hadi Mulyadi jadi Tukang Jagal, Sembelih 25 Hewan Kurban Termasuk Sapi Sumbangan Jokowi

Kritik Sayang untuk Jokowi

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai pernyataan Panda Nababan untuk Gibran rentan digoreng pihak lain.

Menurutnya pernyataan Panda yang menyebut Gibran sebagai anak ingusan adalah kritik sayang untuk Jokowi.

"Ini bentuk rasa sayang bang Panda ke pak Jokowi. Kalau kita ngomongin Gibran dalam konteks Cawapres perlu uji materi di MK. Di MK ada saudaranya pak Jokowi , tidak bagus dari segi image. Istilah bang panda harus belajar,"kata Yunarto.

Lebih lanjut Yunarto juga berpendapat kesan dinasti akan muncul di masyarakat mengingat Gibran adalah anak presiden.

"Ketika ayahnya masih jadi presiden kemudian didorong jadi cawapres, kesan dinasti akan muncul,"ujarnya.

Sebelumnya Gibran mengaku tidak tersinggung atas ucapan Panda, dan mengucapkan terima kasih atas masukan senior partai.

"Terima kasih untuk masukannya dari para senior partai," ucap Gibran ditemui di Solo, Kamis (29/6/2023). (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ramai Tudingan Keluarga Jokowi Bentuk Dinasti Politik Dijawab PDIP, Djarot Saiful dan Bobby Bicara

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved