Pilpres 2024
Jusuf Wanandi Yakin Cuma Ada 2 Pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 dan Jokowi Dukung Ganjar
Jusuf Wanandi memprediksi Pilpres 2024 hanya diikuti 2 pasangan Capres dan Cawapres 2024, dukungan Jokowi akan jatuh ke Ganjar Pranowo.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Diah Anggraeni
Tawaran pertama datang dari partai politik (parpol) rekan Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar.
Penawaran selanjutnya datang dari Partai Golkar yang ingin membentuk koalisi besar dengan mendorong Airlangga Hartarto sebagai bakal cawapres.
Tawaran terakhir muncul dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Parpol koalisi Gerindra pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 itu ingin menjodohkan Prabowo dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Meski begitu, Prabowo dan Gerindra sampai saat ini belum menyatakan sikap.
Apalagi, PAN dan Golkar belum menyatakan pilihan untuk bergabung ke poros Kertanegara.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Muhaimin Iskandar menjadi figur kunci yang menentukan siapa bakal cawapres Prabowo.
Pasalnya, salah satu poin dalam kerja sama pembentukan KIR menyebutkan bahwa keputusan pengusungan bakal capres dan cawapres ditentukan oleh kesepakatan Prabowo dan Muhaimin.
Baca juga: PKS Bocorkan Jadwal Deklarasi Cawapres Anies, Habib Aboe Silakan Ganjar dan Prabowo Duluan Umumkan
“Gerindra sudah menandatangani kontrak dengan PKB, jadi tentu semua harus dapat persetujuan dari Pak Muhaimin sebagai Ketum PKB,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada 19 Mei 2023.
“Pak Muhaimin memegang ‘kunci inggris’, bisa dikecilin bisa digedein,” ujarnya lagi.
Analisis LSI Denny JA: 4 Skenario Ini Bisa Buat Anies Gagal Dapat Tiket Capres
Analisis LSI Denny JA mengungkap ada beberapa faktor yang berpotensi membuat bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, gagal mendapat tiket capres di Pilpres 2024.
Hal ini dipengaruhi oleh partai-partai yang telah mengusung dia, baik Partai Demokrat maupun Partai Nasdem.
Setidaknya, ada empat poin yang membuat Anies bisa saja tidak memperoleh tiket capres.
Poin pertama, adanya permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.