Ibu Kota Negara

Otorita Tegaskan Komitmennya di PBB, IKN Nusantara akan Jadi Kota Netral Karbon Pertama di Indonesia

Otorita tegaskan komitmennya di forum PBB, IKN Nusantara bakal jadi kota netral karbon pertama di Indonesia.

Editor: Amalia Husnul A
Dok. Kementerian PUPR
Proyek Penataan Sumbu Kebangsaan Tahap I (Plaza Seremoni) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Otorita tegaskan komitmennya di forum PBB, IKN Nusantara bakal jadi kota netral karbon pertama di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Acara Level Political Forum 2023 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Kota New York, Amerika Serikat turut dihadiri Otorita IKN Nusantara (OIKN).

Forum PBB tersebut dihadiri delegasi dari 196 negara termasuk dari OIKN yang mempromosikan IKN Nusantara.

Dalam pernyataannya, OIKN sesumbar IKN Nusantara bakal jadi kota netral karbon pertama di Indonesia.

Menurut Tenaga Ahli Komunikasi Otorita IKN, Troy Pantouw, kehadiran Otorita IKN dalam Forum PBB ini adalah untuk menegaskan komitmennya.

Komitmen yang dimaksud Troy adalah untuk mengawal dan menjalankan aspek terkait dalam tujuan pembangunan berkelanjutan secara terintegrasi sebagai kota pintar berkelas dunia yang mengedepankan sisi lingkungan hidup, melalui konsep kota hijau sebesar 65 persen.

Nantinya, Nusantara merupakan kota netral karbon pertama di Indonesia, dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan bertaraf internasional.

"Ini akan menjadi kota yang nyaman, untuk dihuni dan untuk bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip pelibatan seluruh pemangku kepetingan di Kota Nusantara," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

"Meliputi berbagai target tujuan seperti pengurangan kemiskinan, memastikan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, mempromosikan kota dan komunitas berkelanjutan, penanganan perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi," sambungnya.

Baca juga: Deforestasi dan Degradasi Hutan Masih Terjadi di IKN Nusantara, Forest City Jadi Visi yang Berat

Indonesia dalam kesempatan ini juga mengetengahkan pameran hasil-hasil SDGs tingkat nasional sampai desa, termasuk sajian informasi dari Otorita Ibu Kota Nusantara.

Di sana, kata Troy, para pengunjung eksebisi antusias menanyakan mengenai persiapan Ibu Kota Nusantara baru di Indonesia ini, mulai dari lokasi, infrastruktur, sarana pendukung serta hal-hal lainnya.

Dalam Forum internasional ini, Indonesia juga akan menyajikan seminar dalam tajuk bertema Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs yang akan berlangsung pada 17 Juli 2023.

Cara OIKN Bangun Kota Zero Karbon

Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya dirancang menjadi kota zero carbon.

Caranya, mewujudkan pembangunan infrastruktur energi kota yang kompatibel dengan penerapan konsep energi hijau.

“Untuk mencapai tujuan itu Otorita IKN merumuskan rencana menyeluruh, yang mencakup beberapa strategi, antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga surya.

Baca juga: Cara Pekerja bisa Nyoblos di TPS di IKN Nusantara, Berikut 4 Langkah Pindah TPS di Pemilu 2024

Serta pemanfaatan energi gas yang rendah karbon untuk mensubstitusi energi fosil,” katanya.

Jaka mengatakan transisi menuju energi hijau IKN tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memicu inovasi di sektor energi bersih.

Pemerintah pun menegaskan komitmennya untuk memastikan transisi yang adil dan inklusif, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan distribusi manfaat yang merata di seluruh masyarakat di sekitar IKN.

Di sisi lain, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan siap ambil bagian dalam pemenuhan kebutuhan energi gas di IKN.

Salah satu yang dilakukan SKK Migas adalah mengembangkan infrastruktur dasar seperti pipanisasi gas yang disesuaikan dengan desain tata ruang dan wilayah IKN.

Vice President SKK Migas Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III 2023 menjelaskan, energi gas di IKN sebagai energi fosil rendah karbon masih dibutuhkan mengingat besarnya kebutuhan energi di ibu kota baru tersebut.

Meski demikian, ada hal-hal yang bisa dilakukan sebagai penyeimbang.

Erwin menyebut proses transformasi hijau harus dilakukan untuk mengkonversi emisi karbon, misalnya dengan melakukan penanaman pohon guna menjamin keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: Kawasan di Sekitar IKN Nusantara Jadi Fokus Satgas Tambang Ilegal di Kaltim, Tim Segera ke Lapangan

“Melalui Forum Kapasitas Nasional, kami akan mengintegrasikan kemampuan para pelaku industri hulu migas, termasuk pelaku usaha penunjangnya, untuk menjawab tantangan transisi energi menuju green energy di IKN,” ujar Erwin.

Senada, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional 3 Kalimantan John Anis mengatakan siap mendukung pemenuhan energi IKN menuju target Net Zero Emission.

Dukungan ini diwujudkan dengan melakukan beragam inovasi serta memaksimalkan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

“Kami berkomitmen untuk senantiasa berkontribusi di kegiatan hulu migas guna menunjang kegiatan bisnis-bisnis lain di Kalimatan Timur, baik industri pupuk, petrochemical, LNG, atau industri lainnya,” kata John.

Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, saat ini proses pembangunan di IKN sudah mencapai 29,45 persen.

Dia menegaskan progres pembangunan tersebut tidak hanya fokus pada estetika semata, tapi berdasarkan perhitungan teknik yang benar dan tidak mengesampingkan estetika.

“Selain bangunan, fokus kami saat ini adalah pembangunan tol untuk mempermudah akses ke IKN,” jelas Basuki.

Baca juga: Bantah Ekspor Pasir Laut demi Investasi Singapura di IKN Nusantara, Luhut: Sedimen yang Digunakan

(*)

Update Ibu Kota Negara

Berita IKN Nusantara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved