Tahun Baru Islam
Asal-Usul Bubur Suro untuk Perayaan Tahun Baru Islam, Begini Cara Mudah Membuatnya, Cukup 2 Langkah
Asal-usul bubur suro untuk perayaan tahun baru Islam, begini cara mudah membuat bubur suro khas Jawa Tengah.
Mengutip BangkaPos.com dari laman PISS-KTB, dihikayatkan bahwa tatkala perahu Nabi Nuh as sudah berlabuh (siap digunakan) pada hari ‘asyuro, beliau berkata kepada kaumnya 'kumpulkanlah semua perbekalan yang ada pada diri kalian'.
Lalu beliau menghampiri (mereka) dan berkata '(ambillah) kacang fuul (semacam kedelai) ini sekepal, dan ‘adas (biji-bijian) ini sekepal, dan ini dengan beras, dan ini dengan gandum, dan ini dengan jelai (sejenis tumbuhan yang bijinya/buahnya keras dibuat tasbih)'.
Kemudian Nabi Nuh berkata 'pasaklah semua itu oleh kalian!, niscaya kalian akan senang dalam keadaan selamat'.
Dari peristiwa ini, kaum muslimin (terbiasa) memasak biji-bijian.
Kejadian di atas juga merupakan bentuk praktik memasak yang pertama kali terjadi di atas muka bumi setelah kejadian topan.
Peristiwa ini kemudian dijadikan (inspirasi) sebagai kebiasan setiap hari ‘asyuro.

Sementara itu, mengutip dari Kompas.com, konon katanya tradisi bubur suro berkaitan dengan kisah ketika Nabi Muhammad masih hidup.
Saat itu Perang Badar sedang berlangsung.
Usai perang, jumlah prajurit Islam menjadi lebih banyak.
Saat itu seorang sahabat Nabi Muhammad saw memasak bubur.
Namun jumlah bubur yang ia buat tidak mencukupi karena jumlah prajurit yang begitu banyak.
Akhirnya Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya mengumpulkan bahan apa saja yang tersedia untuk kemudian dicampurkan ke bubur tersebut.
Tujuannya agar bubur yang dibuat menjadi lebih banyak dan bisa didistribusikan kepada semua prajurit.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Bubur Suro, Makanan Khas Tahun Baru Islam 1 Muharram yang Sarat Makna
Makna Bubur Suro bagi Masyarakat Jawa
Tanggal 1 Suro diperingati masyarakat Jawa dengan cara yang khas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.