Berita Viral

Penyebab SD Negeri di Padang Nyaris tak Punya Murid, Tahun Ini Pendaftar Hanya 2 Orang

SDN 23 Lolong, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatra Barat, justru kekurangan murid.

Tribun Padang
Dua murid baru di SDN 23 Lolong, Padang, Sumatra Barat. Tahun ini kelas 1 hanya diisi tiga siswa, dan inilah penyebab SD tersebut kesulitan mendapatkan murid baru. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jika sekolah lainnya kebanjiran pendaftar, berbeda dengan SDN 23 Lolong, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatra Barat, yang justru kekurangan murid.

Nyaris tidak ada murid yang mendaftar ke SDN 23 Lolong, padahal sekolahan tersebut tergolong memiliki fasilitas yang cukup memadai.

SDN 23 Lolong berlokasi di Jalan S Parman Belakang Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

Sekolah ini berada di kawasan rawan tsunami, jauh dari jalan raya, dan terdapat beberapa sekolah lain yang berdekatan.

Kepala SDN 23 Lolong, Riri Okdayani, membenarkan bahwasanya untuk tahun ajaran baru tahun 2023-2024, peserta didik yang mendaftar hanya dua orang.

Kelas satu sendiri sekarang ada tiga orang yaitu dua murid baru dan satu tinggal kelas.

"Untuk ajaran baru tahun 2023-2024, peserta didik yang mendaftar hanya dua orang. Kita memang krisis peserta didik, untuk yang dua orang ini pun kita telpon orang tuanya," kata Riri Okdayani.

Kata dia, nyaris tidak ada yang akan mendaftar, dan dihubungi orang tua yang sebelumnya hendak memasukkan anaknya ke SDN 23 Lolong.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungutan Liar ke Siswa

Okdayani yang baru saja menjabat sebagai Kepsek SDN 23 Lolong selama empat bulan, menduga banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mendaftarkan anaknya.

"Untuk penyebabnya banyak faktor, mungkin ada faktor dari dalam maupun dari luar. Sepertinya dari lokasi sekolah, di sini kita berdekatan dan hanya hitungan meter dengan SDN 15," kata Riri Okdayani.

Selain itu, ada faktor adanya wacana penggusuran jalan yang ada di belakang sekolah, yaitu jalan tembus dari belakang Hotel Pangeran akan dibangun pada bulan Oktober 2023.

"Otomatis masyarakatnya akan dipindahkan setelah diganti rugi. Selanjutnya sekolah kita juga berdekatan dengan kawasan pantai yang termasuk zona yang tidak aman untuk bencana alam (tsunami)," katanya.

Baca juga: Sekolah Vokasi akan Diperdalam di IKN Nusantara, Alimuddin: Kita Jangan Meminta

Riri Okdayani menjelaskan bahwa faktor-faktor yang membuat wali murid untuk tidak mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut.

Walaupun hanya berjumlah tiga orang untuk anak kelas 1, proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya.

"Mungkin akan lebih efektif belajar dengan hanya tiga siswa, dan gurunya pun bisa fokus kepada anaknya. Jadi, proses belajar mengajar berjalan seperti biasa," katanya.

Okdayani bercerita bahwa penurunan murid di SDN 23 Lolong terjadi pasca terjadinya gempa pada tahun 2009 yang meluluhlantakkan Kota Padang termasuk bangunan SDN 23 Lolong.

Baca juga: Banyak Bangunan Lama, Komisi D DPRD Kutim Fokus Pembangunan Infrastruktur Sekolah

"Pada tahun ajaran baru pada 2010, langsung terjadi penurunan yang sangat signifikan dan saat ini hanya dua murid baru yang mendaftar," katanya.

Ia memperkirakan penurunan siswa dari tahun 2009 mencapai 80 persen, dan saat ini murid yang ada di SDN 23 Lolong hanya berjumlah 51 murid.

"Total semua murid dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 ada 51 orang. Sedangkan untuk tenaga pengajar dan satu penjaga sekolah berjumlah 11 orang," katanya.

Okdayani memohon perhatian dari pemerintah agar ada penambahan siswa di SDN 23 Lolong.

Baca juga: Contoh Proposal Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 Kegiatan OSIS/ROHIS di Sekolah

Oleh karena itu, Okdayani sangat berharap SDN 23 Lolong ke depannya akan lebih maju lagi, sehingga melahirkan program yang dapat direalisasikan dengan baik.

"Karena kita punya planing ke depannya, dengan adanya murid yang banyak sehingga bisa dijalankan programnya dengan baik," pungkasnya.

3 SMP Juga Kurang Murid

Tiga Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Padang masih kekurangan murid setelah pendaftaran pemenuhan daya tampung sekolah ditutup.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Distribusikan Seragam Sekolah Gratis, Terungkap Respon Para Peserta Didik

"Masih ada tiga sekolah, SMPNN 36, SMPNN 37 dan SMPNN 40 Padang," ujar Kepala Dapodik IT Disdikbud Padang Tressy Yulinda, Rabu (12/7/2023).

Diketahui, dua dari ketiga sekolah kekurangan murid tersebut berada atau termasuk zonasi Kecamatan Bungus Teluk Kabung Padang. Di antaranya SMPN negeri 36 Padang dan SMPN negeri 37 Padang.

Sementara SMPN 40 Padang berada di Kecamatan Padang Utara.

"Kurangnya tidak banyak, angka pastinya belum ada," kata Tressy Yulinda.

Baca juga: Promo Spesial Buku Sekolah dan Penunjang Belajar hingga 31 Juli, Gramedia Sahabat Sekolah

Diberitakan sebelumnya, Sekolah Menengah Pertama (SMPN) negeri Padang masih kekurangan 361 murid.

Jumlah bangku yang tidak terisi ini tersebar pada 16 SMPN negeri di Kota Padang. Bangku kosong terbanyak di SMPN Negeri 36 Padang di Kecamatan Bungus Teluk Kabung sebanyak 81 orang.

Disusul SMPN Negeri 40 Padang yang berada di Kecamatan Padang Utara berjumlah 63 orang. Lalu SMPN negeri 35 Padang di Kecamatan Padang Selatan, SMPN 37 Bungus Teluk Kabung masing-masing 34 orang.

Selain itu, SMPN negeri 27 Kuranji juga masih kosong 25 orang, SMPN negeri 39 di Padang Barat masih kosong 30 orang. Lalu SMPN 32 di Koto Tangah sebanyak 17 orang dan beberapa sekolah lainnya.

Baca juga: Terjawab Anak Sekolah Masuk Kapan di Juli 2023 SD SMP SMA, Cek Jadwal Tahun Ajaran Baru 2023/2024

Kepala Dapodik IT Disdikbud Padang Tressy Yulinda menyebut bangku kosong ini dikarenakan peserta banyak yang tidak melakukan pendaftaran setelah dinyatakan lolos seleksi, alias mengundurkan diri.

"Karena tidak daftar ulang dengan alasan sudah diterima di MTS, pesantren dan lainnya," kata Tressy Yulinda, Senin (3/7/2023).

Untuk pemenuhan daya tampung tersebut, Disdikbud Padang membuka penerimaan peserta melalui sekolah.

Peserta mendaftar ke sekolah langsung mulai hari ini sampai 4 Juli 2023.

Ia menambahkan, seleksi pada pemenuhan daya ini melihat nilai yang terdapat pada surat keterangan lulus (SKL).

Seleksi juga tidak memperhatikan zona tempat tinggal alias bebas zona.

"Bebas zona, selesi berdasarkan nilai SKL," kata Tressy Yulinda. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Nyaris Tak Ada yang Daftar, SD Negeri di Kota Padang Hanya Dapat 2 Murid Baru

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved