Berita DPRD Kutim
DPRD Kutim Siap Dukung Anggaran Honor Marbot dan Koster yang Belum Tercover
Marbot alias penjaga masjid dan koster alias penjaga gereja di Kutai Timur di bawah naungan Bidang Kesejahteraan Rakyat
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai Timur (DPRD Kutim), Sayid Anjas menerima kunjungan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kutim membahas soal honor marbot dan koster.
Marbot alias penjaga masjid dan koster alias penjaga gereja di Kutai Timur di bawah naungan Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekkab Kutim.
Sehingga pembiayaan anggaran honornya melalui Bagian Kesra Sekkab Kutim.
Namun, selama ini pencairan honornya tidak berlangsung secara tertib bahkan dilakukan secara bergantian.
Baca juga: Raperda Inisiatif DPRD Kutim Tentang Perlindungan Perempuan Disepakati, Terdiri Dari 12 Bab 29 Pasal
"Selama ini, mereka (panjaga tempat ibadah) masih minim, saking minimnya mereka (penjaga tempat ibadah) digilir (honornya)," ucap Politisi dari Partai Golkar itu, Jumat (14/7/2023).
Berdasarkan laporan yang ia terima di Kutai Timur terdapat sekitar 700an orang penjaga tempat ibadah, terdiri dari:
- Bimas Katolik ada 73 orang;
- Bimas Islam ada 441 orang;
- Bimas Kristen sekitar 200an orang, dan lainnya.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada pihak Kemenag Kutim agar mendata ulang jumlah penjaga masjid yang perlu dianggarkan honornya.
Anggarkan untuk Kekurangan
Lanjutnya, ia mengaku siap untuk menganggarkan kekurangan honor yang diajukan oleh Kemenag Kutim.
"Makanya tadi saya minta untuk mendata ulang lagi, berapa total yang belum memdapat honor, kami siap saja menganggarkannya," tegasnya.
Baca juga: DPRD Kutim Nyatakan Pertahankan Kampung Sidrap Sesuai Permendagri No 25 Tahun 2005
Selain itu, melalui anggarannya tersebut ia berharap ke depan tidak ada lagi pembayaran honor penjaga rumah ibadah secara giliran.
Di sisi lain, ia juga berharap agar pendataan penjaga rumah ibadah secara keseluruhan dapat diakomodir oleh Kemenag Kutai Timur secara langsung sehingga melalui satu pintu.
"Harapannya honornya bisa naik dan tidak lagi dicairkan secara bergiliran," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.