IKN Nusantara

65 Persen Hutan Tropis, Otorita Beber IKN Nusantara Jadi Kota Netral Karbon Pertama

65 persen hutan tropis, Otorita beber IKN Nusantara jadi kota netral karbon pertama di Indonesia

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Jofan Giantirta

TRIBUNKALTIM.CO - Otorita Ibu Kota Nusantara turut memberikan pemahaman tentang pentingnya kota yang menjalankan prinsip-prinsip Hijau, Cerdas, Inklusif, Tangguh, dan Keberlanjutan.

Diketahui, semua prinsip ini diadopsi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kontan, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono memaparkan, konsep pembangunan Ibu Kota Nusantara berfokus untuk menjadikannya kota hutan yang pintar dan berkelanjutan.

Nantinya, dari sekitar 256.000 hektar area IKN, 65 persennya akan ditransformasikan menjadi hutan tropis.

Ia mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara juga sejalan dengan target-target global.

Baca juga: Bendungan Sepaku Semoi Masuk Progres Akhir, Sumber Air Baku IKN Nusantara-Balikpapan

Antara lain dengan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim.

Menurutnya, IKN akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Locally Determined Contribution, atau komitmen aksi iklim di tingkat kota.

LDC ini selanjutnya akan berkontribusi pada Nationally Determined Contribution Indonesia dalam memenuhi target iklim di Paris Agreement.

"Transformasi menuju kota hutan berkelanjutan ini juga ditargetkan akan menjadikan IKN sebagai kota netral-karbon pertama di Indonesia di 2045," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/7).

Troy Pantouw, Tenaga Ahli Komunikasi Otorita IKN menambahkan, Kota Nusantara yang sedang dalam taraf pembangunan ini mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memberikan kontribusi menuju visi Indonesia emas 2045.

Adapun visi Indonesia emas 2045 memiliki empat dimensi.

Yaitu pengembangan sumber daya manusia dan teknologi terkini, pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan hasil-hasil pembangunan serta memperkuat ketahanan nasional dan tata kelola.

Diketahui, Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur dirancang menjadi kota zero carbon.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya.

Caranya, mewujudkan pembangunan infrastruktur energi kota yang kompatibel dengan penerapan konsep energi hijau.

“Untuk mencapai tujuan itu Otorita IKN merumuskan rencana menyeluruh, yang mencakup beberapa strategi, antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga surya.

Serta pemanfaatan energi gas yang rendah karbon untuk mensubstitusi energi fosil,” katanya.

Jaka mengatakan transisi menuju energi hijau IKN tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memicu inovasi di sektor energi bersih.

Pemerintah pun menegaskan komitmennya untuk memastikan transisi yang adil dan inklusif, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan distribusi manfaat yang merata di seluruh masyarakat di sekitar IKN

Selain itu, Otorita IKN bekerjasama dengan beberapa organisasi konservasi internasional.

Tujuannya, melestarikan satwa dan lingkungan di IKN Nusantara.

Jalinan kerjasama konservasi ini berlangsung Rabu (12/7/2023).

Adapun organisasi yang digandeng yakni Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS), Yayasan Jejak Pulang hingga World Wide Fund Nature atau WWF Indonesia.

Mereka menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Aula Bukit Bengkirai sebagai simbol kolaborasi demi mewujudkan IKN sebagai kota sustainable Forest City kedepannya.

Kepala OIKN, Bambang Susantono mengatakan, kolaborasi ini bertujuan mewujudkan langkah nyata untuk perbaikan serta konservasi alam dan satwa di wilayah IKN.

Baca juga: Kapan Jokowi Teken Keppres IKN Nusantara Jadi Ibu Kota? ASN Dipindahkan Bertahap

Ia juga menyampaikan, akan dilakukan perbaikan dari berbagai sisi.

Baik dalam mematuhi dan menghormati prinsip lingkungan, memudahkan isu perubahan iklim, hingga meningkatkan keanekaragaman hayati di Kalimantan.

"Misalnya kita ingin membuat satu survey base line untuk mengetahui bagaimana kondisi sekarang.

Sehingga dari tahun ke tahun kita bisa melihat perkembangannya.

Harapan kita nanti akan ada perbaikan dari kondisi di Nusantara," jelasnya. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved