IKN Nusantara

Dikerjakan Siang Malam, Istana Kepresidenan IKN di Depan Mata

Selain rumah Pekerja Konstruksi (RPK) yang sudah tuntas 100 persen, Bangunan lain yang dikebut pembangunannya adalah istana kepresidenan.

|
Wahyu Triono/TribunKaltim
Proses pembangunan di IKN Nusantara kini terus berjalan, salah satunya adalh Istana Kepresidenan yang sudah mula tampak bentuk bangunannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejak diumumkan pada 2019, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur terus berjalan secara signifikan.

Pembanguna di kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) semakin berjalan dengan massif.

Salah satu bangunan yang tengah dikebut pembangunannya adalah Istana Kepresidenan.

Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, Minggu (16/7/2023) KIPP yang terletak di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara berubah secara drastis.

Sejumlah bangunan sudah tampak berdiri di kawasan yang nantinya bakal menjadi pusta pemerintahan Indonesia.

Selain rumah Pekerja Konstruksi (RPK) yang sudah tuntas 100 persen, Bangunan lain yang dikebut pembangunannya adalah istana kepresidenan.

Istana Presiden ini berdiri di lokasi perbukitan dan menjadi salah satu titik tertinggi di kawasan IKN Nusantara.

Baca juga: 6 Jalan Feeder Distrik di KIPP IKN Nusantara Ditargetkan Tuntas Dalam 390 Hari

Bentuk dari bangunan Istana Kepresidenan ini bahkan sudah terlihat secara kasat mata.

Sejumlah tiang pancang telah tertajak termasuk beberapa lantai yang sduah dilakukan pengecoran.   

Pembangunan istana Presiden menjadi perhatian penuh, karena ditargetkan pada 17 Agustus 2024 upacara kemerdekaan RI bisa dilaksankan di lapangan iaatan presiden yang baru.

Dari informasi yang didapatkan pengerjaan Istana Kepresidenan di IKN ini dikerjakan siang dan malam  oleh para pekerja

Dalam salah satu keterangnnya kepada wartawaan, bebrapa waktu lala, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan Istana Kepresidenan dibangun di atas lahan seluas 100 hektare.

Untuk kawasan istana negara memiliki luas 50 ha, sementara 50 hektare lainnya merupakan taman botani.

Sebagai informasi, kawasan Istana Presiden ini mencakup Kantor Presiden yang berbentuk burung garuda, serta Istana Presiden dan Lapangan Upacara yang ditargetkan bisa digunakan pada Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024.

Selain itu, juga akan dibangun Sekretariat Presiden di mana per Januari 2023 pekerjaan clearing and grading sudah mencapai 65 persen dan secara keseluruhan mencapai 2,6 persen.

Sementara berdasarkan informasi dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk yang menjadi pemenang tender pembangunan Bangunan Gedung Kantor Presiden di IKN.

Nilai kontrak tender Kantor Presiden tersebut sebesar Rp 1,56 triliun untuk harga penawaran dan pagu Rp 1,93 triliun.

Kemudian, tender pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung Kawasan Istana Kepresidenan di IKN dimenangi oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Nilai kontrak yang disetujui adalah harga penawaran Rp 1,35 triliun dari pagu Rp 1,38 triliun.

Baca juga: Beda Anies Baswedan, AHY dan Ganjar soal IKN Nusantara, Gubernur Jateng Singgung Komitmen dan UU

Selain istana,  sejumlah proyek raksasa yang digarap skontraktor BUMN juga mulai menunjukkan hasil signifikan.

Seperti 8 proyek yang digarap PT PP.

Proyek penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN tahap 1 sudah rampung 100 persen.

Pun demikian dengan penyiapan KIPP IKN tahap 2 yang sudah mencapai progres 63,09 persen.

Dilansir dari Kompas.com, PT PP total meraup kontrak sebesar Rp 4,15 triliun.

Selain penyiapan KIPP IKN tahap 1 dan 2, PT PP juga membangun Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat yang kini progresnya mencapai 26,27 persen.

Lalu, Jalan Tol IKN Segmen 3B Kariangau-Sp Tempadung dengan progres 24,55 persen, Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara 13,97 persen, juga Gedung Kantor Kepresidenan 15,03 persen.

Sementara dua lainnya adalah Gedung Kementerian Sekretariat Negara berprogres 8,89 persen, serta Jalan Akses Menuju Masjid IKN dan Dermaga Logistik yang baru didapatkan perseroan pada Juni ini.

Hingga akhir Juni 2023, perseroan telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,62 triliun hingga akhir Juni 2023.

Perolehan kontrak baru ini tumbuh 6,31 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 10,93 triliun.

"Sampai dengan akhir Juni 2023, PT PP berhasil membukukan perolehan kontrak baru sebesar Rp 11,62 triliun," jelas Sekretaris PP Bakhtiyar Effendi dalam rilis, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Erick Ungkap FIFA Kucurkan 7,3 Juta Dollar AS Buat Lapangan TC PSSI di IKN Nusantara

Bakhtiyar menjelaskan, perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh pengerjaan proyek-proyek Pemerintah sebesar 45,67 persen.

Kemudian, disusul oleh BUMN (SOE) sebesar 27,27 persen, serta Swasta (Private) sebesar 27,06 persen.

Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 85,10 persen dan Anak Usaha sebesar 14,90 persen.

Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan, komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari Gedung sebesar 34,8 persen, Jalan dan Jembatan sebesar 24,6 persen, dan Perkeretaapian sebesar 11,7 persen.

Dilanjutkan dengan Bendungan sebesar 9,7 persen Pelabuhan sebesar 8,5 persen, Industri sebesar 7,4 persen, dan Irigasi serta Minyak dan Gas masing-masing sebesar 2,1 persen dan 1,1 persen.

Sementara, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung atau WEGE telah mengantongi nilai kontrak dari pembangunan Ibu Kota Nusantara sekitar Rp 1,2 triliun.

Nilai kontrak tersebut terdiri atas pengerjaan dua proyek konstruksi di IKN.

Dilansir dari Kontan, Sekretaris Perusahaan Wika Gedung Purba Yudha Tama menuturkan, salah satu proyek yang dikerjakan WEGE adalah Hunian Pekerja Konstruksi IKN Modular dengan nilai proyek berkisar Rp 400 miliar-Rp 500 miliar.

Pengerjaan proyek tersebut telah rampung pada Maret 2023.

Selain itu, WEGE juga meraih proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI atau Kemenkomarves.

Proyek ini ditargetkan bakal rampung pada kuartal ketiga tahun depan.

Yudha menuturkan, sampai saat ini progres pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kemenkomarves sedang dalam tahap konstruksi dengan progres sekitar 7 persen.

“Targetnya selesai kuartal I-2024.

Di sana ada empat paket sebenarnya, ada 4 Kemenko.

Untuk Wika Gedung itu khusus Kemenkomarves, tapi yang lain bareng kerjainnya, cuma ada 4 paket Kemenko.

Dan lokasinya berdekatan,” ujar Yudha, ketika ditemui di Jakarta pada Kamis (13/7/2023). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved