pemilu 2024

Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni Ajak Pemilih Milenial Cerdas Sikapi Hoaks di Pemilu 2024

Sekdaprov Sri Wahyuni menilai generasi muda atau milenial bisa memahami dan mau berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2024

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Sekdaprov Sri Wahyuni menilai generasi muda atau milenial bisa memahami dan mau berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2024 termasuk cerdas menangkal isu hoaks. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menjelang Pemilihan Umum 2024 mendatang berbagai imbauan seperti hindari hoaks hingga tidak golput terus disuarakan banyak pihak.

Pemerintah Provinsi Kaltim, juga turut mengimbau agar generasi muda atau milenial yang akan berpartisipasi pada Pemilu 2024 tidak mudah termakan isu hoaks.

Diketahui, daftar pemilih tetap (DPT) Kaltim pada Pemilu 2024 sebanyak 2.778.644 pemilih.

Dari seluruh jumlah tersebut, satu juta di antaranya adalah pemilih generasi milenial.

Rekapitulasi DPT Pemilu Serentak 2024 di seluruh Kaltim ini telah diselesaikan pada 27 Juni 2023 lalu.

"Dari jumlah pemilih ini, sebanyak satu juta berasal dari generasi milenial," sebut Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Polres Kukar Gelar Simulasi Hadapi Kerusuhan Massa

Baca juga: Usai 4 Anggota di PAW, DPD dan Fraksi PKS DPRD Balikpapan Siap Hadapi Pemilu 2024

Menurut Sri Wahyuni, informasi terkait pesta demokrasi lima tahunan tersebut, juga harus mulai sekarang diberikan kepada generasi muda.

"Membutuhkan kreativitas tentunya dan setiap instansi pasti memiliki tenaga pendukung. Saya sarankan untuk memanfaatkan anak muda di bidang kehumasan sebagai kolaborator kita," tegasnya.

Terlebih ketika ada informasi tentang pemilu, keleluasaan anak muda dalam mengelola informasi untuk diposting di media sosial tentu perlu dengan gaya khas generasi muda.

Namun, tetap dalam koridor mendukung kebijakan nasional (Pemilu 2024).

Di era modern, informasi yang disajikan tentang pemilu tidak harus kaku, melainkan harus mengikuti gaya dan tren kekinian.

Strategi ini tentu juga untuk generasi milenial agar cerdas menyikapi adanya hoaks yang sering bermunculan ketika pesta demokrasi akan terselenggara.

"Anak-anak muda harus didekati dengan cara mereka sendiri, dengan gaya mereka sendiri. Pola publikasinya harus dapat meresap dalam gaya mereka, yang berbeda dengan publikasi yang dilakukan oleh generasi sebelumnya (Generasi Tua)," jelas Sri Wahyuni.

Potensi yang besar dari 1 juta pemilih, yang sebagian besar adalah generasi milenial, Sekdaprov juga berharap mereka tidak hanya terdaftar sebagai pemilih tetap.

Namun juga memahami dan mau berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2024.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, KPU RI Gelar Simulasi Hitung Suara 2 Panel di Kukar

"Kita harus memastikan bahwa dari 1 juta pemilih generasi milenial ini, mereka tidak hanya terdaftar sebagai pemilih, tetapi juga memahami mekanisme pemilu, serta antusias dan bangga untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 dengan cara datang ke tempat pemungutan suara (TPS)," jelasnya.

Oleh karena itu, dia berharap para pimpinan kehumasan di berbagai instansi dapat memanfaatkan tenaga staf muda untuk membantu mencapai publikasi yang tepat bagi generasi milenial.

Dengan strategi seperti ini, Sri Wahyuni yakin bahwa penyebaran berita hoaks terkait pemilu dapat diminimalisir.

"Generasi milenial termasuk dalam kalangan cerrdas dan kritis, yang menginginkan pemimpin yang jujur dan amanah, serta mampu membawa kemajuan bagi bangsa," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved